Jakarta – Kepala badan intelijen domestik Inggris MI5 memperingatkan
tentang ‘ancaman yang makin memburuk’ dari kelompok teror Islamic
State (ISIS) dan teroris lainnya di tengah perubahan lanskap yang
dipicu oleh aktivitas daring.
Dalam pidato publik, Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum mengatakan
lebih dari sepertiga investigasi prioritas lembaganya dalam bulan lalu
memiliki “beberapa bentuk hubungan” dengan organisasi teroris luar
negeri.
“ISIS yang bangkit kembali, bersama dengan negara-negara yang
bermusuhan dan individu-individu yang teradikalisasi telah bersatu
untuk menciptakan lingkungan ancaman yang paling kompleks dan saling
terkait yang pernah kita lihat,” katanya di markas besar MI5 di
London, dikutip dari Global News, Rabu, 9 Oktober 2024.
“ISIS saat ini bukanlah kekuatan seperti satu dekade lalu. Tetapi
setelah beberapa tahun terdesak, mereka telah melanjutkan upaya untuk
mengekspor terorisme,” lanjut McCallum.
Al-Qaeda, tambahnya, telah berusaha memanfaatkan konflik di Timur
Tengah, menyerukan tindakan kekerasan. Menurutnya, kebangkitan kedua
kelompok tersebut merupakan tren teroris yang paling mengkhawatirkan.
Kekhalifahan ISIS yang mendeklarasikan diri di Irak dan Suriah runtuh
lima tahun lalu, tetapi kelompok tersebut telah berubah menjadi
jaringan sel teror yang lebih luas yang tersebar di Afrika, Timur
Tengah, dan Asia Selatan dan Tengah.
McCallum menunjuk serangan pada Maret di gedung konser Moskow oleh
ISIS-K, cabang Negara Islam di Asia Selatan dan Tengah, sebagai
“demonstrasi brutal atas kemampuannya.” Serangan itu menewaskan
sedikitnya 145 orang dan merupakan yang paling mematikan yang terjadi
di tanah Rusia dalam 20 tahun.
“Kami dan banyak mitra Eropa mendeteksi aktivitas yang terkait dengan
(ISIS) di tanah air kami, yang akan segera kami hentikan,” Pungkas
McCallum.