Makassar – Pesantren dinilai menjadi agen perubahan sosial yang tidak hanya melahirkan santri yang menguasai ilmu agama, namun juga melahirkan para pejuang bangsa yang ikut serta dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara seperti yang dilakukan beberapa pahlawan yang juga menempuh pendidikannya di ponpes.
Hal ini dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar saat bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesantren (ponpes) se-Sulawesi Selatan (Sulsel).
Komjen Boy mengatakan ponpes punya peran besar dalam memperkuat semangat kebangsaan. Tidak hanya itu, pesantren juga dinilai berperan sebagai lembaga dakwah (syiar agama) yang mengajarkan Islam dengan damai.
Ponpes dinilai sebagai benteng pertahanan Islam dari ideologi ekstremisme yang dapat mengembangkan serta menyebarkan pesan perdamaian, persatuan, dan toleransi di masyarakat. Oleh karena itu, santri sebagai salah satu generasi penerus bangsa, mempunyai andil besar dalam memerangi paham radikal intoleran yang akhir-akhir ini semakin marak keberadaannya.
“Munculnya radikalisme dan aksi terorisme salah satunya berasal dari pemahaman keagamaan yang sempit dan tekstualis yang seringkali terlepas dari konteksnya. Selain kedua peran tersebut, peran utama pesantren juga sebagai garda terdepan dalam mencegah paham radikalisme dan terorisme, hal inilah yang mendorong BNPT untuk mencegah munculnya sikap dan perilaku intoleran, serta munculnya paham ideologi yang tidak sesuai dengan Pancasila,” ujar Komjen Boy Rafli dalam keterangannya, Senin (28/9/2020).
Dia mengatakan BNPT sesuai amanat negara perlu menyebarkan wawasan kebangsaan serta rasa cinta tanah yang lebih menyeluruh termasuk ke dalam lingkungan pondok pesantren. Upaya pencegahan yang dilakukan BNPT yakni dengan melalui Kesiapsiagaan Nasional, Kontraradikalisasi, dan Deradikalisasi.
Dia mengatakan BNPT juga terus membangun ukhuwah dengan terus bersilaturahmi dan sinergi dengan pimpinan ponpes di seluruh Indonesia. Hal ini tentunya merupakan bagian dalam upaya mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme di lingkungan pendidikan khususnya ponpes agar di masa yang akan datang generasi penerus bangsa ini memiliki daya tangkal yang kuat agar terhindar dari propaganda penyebaran paham radikal terorisme.
“Pondok Pesantren merupakan learning pendidikan yang sangat penting untuk dapat membangun sinergisitas jadi sinergi kita bukan dengan ponpes saja dengan perguruan tinggi dengan sekolah-sekolah formal yang selama ini kita jalankan karena BNPT memandang penting kesiapsiagaan secara kolektif oleh bangsa ini dalam mengantisipasi kejahatan terorisme yang harus kita redupkan,” ujar Komjen Boy.