Kepala BNPT Paparkan Building Blocks Wawasan Nusantara di Depan Mahasiswa UI

Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik
Indonesia (BNPT RI) Komjen. Pol. Rycko Amelza Dahniel memaparkan
elemen penyusun atau building blocks wawasan nusantara ke mahasiswa
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI).

“Saya ingin sampaikan pada mahasiswa, building block daripada wawasan
nusantara,” kata Rycko dalam kegiatan Pameran Tunggal Lukisan Pasar
Burung Terminal Cinta karya Kasespim Lemdiklat Polri, Irjen Pol.
Chryshnanda Dwilaksana, di Auditorium FIB UI, Depok, Rabu (4/10/2023).

Pameran lukisan karya Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Pol. Chryshnanda
Dwilaksana tersebut merupakan ekspresi kegelisahannya akan realita
sosial serta harapannya agar bangsa tetap berdaulat dan berdaya
tangkal.

Rycko memaparkan building blocks pertama wawasan nusantara ialah
Bhinneka Tunggal Ika sebagai pengikat keberagaman; kedua, Tanah Air
sebagai konsep kedaulatan RI; dan ketiga, persatuan sebagai konsep
mengikat kekuatan komponen bangsa.

“Kemudian adalah kebangsaan, keinginan bersatu dan kelima adalah
negara kebangsaan suatu konsep yang digunakan sebagai sarana untuk
mencapai cita-cita nasional,” papar Rycko.

Untuk itu Kepala BNPT mengingatkan para anak muda untuk tidak
melupakan sejarah di tengah perubahan zaman. Menurut dia, mengingat
akar sejarah merupakan hal penting agar kaum muda tidak mudah dipecah
belah.

“Era 5.0 ini, kita sering lupa sejarah, bagaimana terbentuknya
republik ini pelajaran tentang ideologi negara. Padahal, hal itu yang
menimbulkan rasa kebangsaan sehingga kita tidak mudah dipecah belah,”
imbuh Rycko.

Sementara Dekan FIB UI Bondan Kanumoyoso menyampaikan bahwa pihaknya
sangat menaruh perhatian dan siap bersinergi dalam upaya
penanggulangan terorisme di Indonesia melalui ranah akademis.

“FIB sangat concern (peduli) dengan masalah penanggulangan terorisme
dan sangat siap memperkaya perspektif penanggulangan terorisme dengan
pendekatan budaya. Kami berharap bisa bersinergi, mungkin dalam riset
atau kuliah bersama,” kata Bondan.