Jakarta – Masih menyambut suasana Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1441 H, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalisasi di Kedeputian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Dradikalisasi mengadakan silaturahmi dan halal bihalal antara Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, MH, dengan para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) dan mantan kombatan yang kini telah menjadi mitra deradikalisasi BNPT.
Acara silaturahmi dan halal bihalal ini digelar secara virtual melalui video conference yang juga dihadiri Deputi I Mayjen TNI, Hendri Paruhuman Lubis dan Direktur Deradikalisasi, Prof. Dr. Irfan Idris, MA, ini berlangsung pada Jumat (29/5/2020) siamg.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin hubungan dan kerja sama yang baik, serta mempererat tali silaturahmi antara BNPT dengan Mitra BNPT,” ujar Kasubdit Bina Masyarakat, Kolonel Sus. Drs. Solihuddin Nasution dalam laporan kegiatannya.
Dijelaskan alumni Sekolah Perwira TNI tahun 1995 ini, kegiatan halal bihalal ini diikuti oleh para Mitra BNPT yang diwakilkan oleh anggota Yayasan Mitra Subdit Bina Masyarakat yang tersebar di beberapa Provinsi yang ada di Indonesia.
“Terdapat 15 Yayasan telah terbentuk dari Mitra Subdit Bina Masyarakat Direktorat Deradikalisasi BNPT yang mana 14 diantaranya telah memiliki status berbadan hukum, sedangkan satu yayasan yakni Yayasan Ibnu Abbas dari Provinsi Nusa Tenggara Barat masih belum memiliki berstatus badan hukum dan akan sesegera mungkin dapat mengurus pendiriannya di notaris,” ujarnya menjelaskan.
.
Adapun yayasan-yayasan yang berpartisipasi dalam halal bi halal ini, antara lain: Yayasan Jalin Perdamaian, Provinsi Aceh yang terdiri dari 16 orang anggota yang bergerak di bidang Sosial dan Pencegahan Radikalisme;. Yayasan Duta Mulia Mandiri (Sumatera Utara) bergerak pada bidang Sosial, Pendidikan, dan Ekonomi; Yayasan Al Hidayah (Sumatera Utara) bergerak di bidang Pendidikan, Sosial, dan Dakwah;
Yayasan Pelita Bersatu (Sumatera Selatan) terdiri dari 5 anggota dan bergerak dibidang Pendidikan, Dakwah, dan Sosial Kemasyarakatan;. Yayasan Barisan Pejuang Kemuliaan Semesta (DKI Jakarta) bergerak di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan.
Kemudian Yayasan Perdamaian Peduli Bangsa (Jawa Barat) bergerak di bidang Sosial dan Pembinaan secara Psikologis atau Mental, khususnya terhadap Mantan Napiter; Yayasan Genggam Perdamaian (Jawa Barat) terdiri dari 11 orang anggota dan bergerak di bidang Sosial Kemanusiaan; Yayasan Gema Salam (Jawa Tengah) bergerak di bidang Dakwah, Sosial, dan Ekonomi; Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani / Jawa Tengah) bergerak di bidang Sosial dan Dakwah serta aktif dalam kegiatan pembinaan keagamaan atau dakwah di Lapas daerah Pantura.
Selain itu ada pula Yayasan Lingkar Perdamaian (Jawa Timur) terdiri dari 110 orang anggota bergerak di bidang Sosial, Dakwah, serta Pendidikan; Yayasan Baku Kele (Maluku) terdiri dari 18 anggota bergerak di bidang pendidikan dan keagamaan; Yayasan Amanah yang telah berganti nama menjadi Combatan Community (Sulawesi Tengah) terdiri dari 50 orang anggota bergerak di bidang Pendidikan, Sosial dan Dakwah; Yayasan Citra Insan Mandiri (Sulawesi Selatan) terdiri 13 orang bergerak dibidang Sosial, Ekonomi, Pendidikan, dan Dakwah; Yayasan Thaifah Manshurah dan Crisis Center (Kalimantan Timur) terdiri dari 11 orang bergerak dibidang Pendidikan, Dakwah dan Sosial; dan yang terakhir Yayasan Ibnu Abbas (Nusa Tenggara Barat) tediri dari 9 orang anggota dan bergerak dibidang Sosial, Pendidikan, dan Dakwah.