Jakarta — Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Suhardi Alius mengatakan bahwa rentannya anak muda sekarang terhadap radikalisme adalah tanggung jawab moral kita bersama. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan Deputi 1 Subdit Kewaspadaan Komisi Pemuda dan Perempuan BNPT yang diadakan di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan pada Selasa (13/09/2016). Pertemuan ini dilangsungkan dalam rangka penyampaian laporan terkait lomba video pendek BNPT bertemakan “Kita Boleh Beda”.
“Lomba video pendek ini merupakan ide yang sangat bagus untuk mengampanyekan kontra propaganda radikalisme. Apalagi film dekat dengan anak muda, jadi cocok,” kata Kepala BNPT.
Berdasarkan keterangan dari Fachrudin, koordinator Bidang Pemuda dan Perempuan Kewaspadaan Deputi 1,
lomba video pendek untuk tingkat SMA dan sederajat ini sudah mulai diadakan sejak awal tahun 2016. Lomba ini dilatarbelakangi oleh survei yang mengatakan bahwa 50% pelajar se-Jabodetabek sudah menyetujui tindakan radikal. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa BNPT memerlukan alat kampanye.
“Kami menyasar 32 provinsi. Untuk saat ini sudah terkumpul 60 film dari 20 provinsi,” jelas Fachrudin.
Dalam lomba ini turut berpartisipasi juga para filmmaker seperti Tjandra Wibowo dan Swastika Nohara selaku juri nasional. Nantinya, grand final lomba video pendek ini akan dilaksanakan pada 24 sampai dengan 26 November 2016 di Jakarta.