Kepala BNPT Ajak Mitra Deradikalisasi Pererat Ukhuwah Islamiyah dan Islam Rahmatan Lil Alamin

Brebes – Para mitra deradikalisasi atau mantan narapidana terorisme (napiter) diajak untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan menunjukkan wajah Islam yang rahmatan lil alamin yang humanis dan menjunjung kasih sayang. Ajakan itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si mengajak saat Halal Bihalal Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan dengan para mitra deradikalisasi yang tergabung dalam Paguyuban Podomoro di Embung Podomoro, Desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (4/5/2023).

“Hari ini kita silaturahmi yang dirangkai dalam kegiatan Halal Bihalal di bulan Syawal ini. Kami datang kesini untuk berjumpa dengan saudara-saudara kita mitra deradikalisasi di Paguyuban Podomora. Bertemu langsung dengan mereka, dengan keluarga besar, dengan istri dan anak-anak mereka juga, sebagai bentuk kasih sayang kepada sesama,” ujar Rycko.

Kepala BNPT berpesan kepada anggota Paguyuban Podomoro harus terus memperat ukhuwah Islamiyah dan mencerminkan kehidupan dalam bingkai Islam yang rahmatan lil alamin. Juga mengajarkan kepada keluarganya untuk saling mencintai dan menyangi bukan untuk saling membenci dan menyalahkan.

Kegiatan ini menjadi salah satu cara BNPT membangun silaturahmi dengan mitra-mitra BNPT RI, salah satunya Paguyuban Podomoro. Disamping berinteraksi langsung juga mendengarkan kebutuhan, keinginan dan harapan mitra deradikalisasi yang telah kembali kepada pemahaman yang benar.

“Kita duduk bersama, kita berdiskusi dan kita pikirkan untuk kualitas ke depan kesejahteraan para mitra deradikalisasi,” kata Kepala BNPT RI.

Rycko berharap  pertemuan seperti ini dapat menjadi momentum untuk berdiskusi dengan masyarakat agar selalu menghargai perbedaan, menanamkan toleransi dan bersama-sama menjaga negeri ini.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya mitra deradikalisasi, di wilayah Jawa Tengah khususnya di Brebes, BNPT RI bersama Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kesbangpol Kabupaten Brebes, Densus 88 AT telah mendorong pemberdayaan ekonomi Mitra Deradikalisasi dibawah naungan Paguyuban Podomoro untuk membangun Wisata Air di Embung Podomoro di Brebes Jawa Tengah.

“Kami akan menjembatani proses perizinan kepada pemerintah Provinsi dan juga akan menindak lanjuti pembangunan jembatan dengan berkoordinasi dengan kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan. Mudah-mudahan kami semua akan dorong terus supaya cepat saudara-saudara kita ini dapat berusaha ada pemasukan sehingga kehidupan bisa semakin cerah,” terang mantan Kapolda Sumatera Utara ini.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Brebes Mochamad Sodiq, S.SSTP., M. Si. mengajak semua pihak baik pemerintah dan juga mitra deradikalisasi untuk berkomitmen dan bersinergi dalam rangka penanggulangan terorisme.

“Kita semua satu pihak, bersinergi untuk tujuan yang sama dalam rangka menanggulangi terorisme di Indonesia,” jelasnya.

Wartoyo, Ketua Paguyuban Podomoro yang juga merupakan mantan napiter menyampaikan bahwa Paguyuban Podomoro ini sebagai Langkah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Ia sangat memberikan apresiasi kepada pemerintah dalam hal ini BNPT RI, Densus 88, dan Pemkab Brebes yang telah mendukung mereka baik secara mental maupun finansial.

“Saya berharap kerjasama yang sudah terbangun sebelumnya dapat ditingkatkan terutama dengan BNPT sebagai leading sektor penanggulangan terorisme, sehingga para anggota Paguyuban Podomoro dapat berperan lebih aktif lagi dalam pencegahan tindak pidana terorisme,” kata Wartoyo.

Kegiatan ini digelar oleh Subdit Bina Masyarakat, Direktorat Deradikalisasi BNPT RI dan dihadiri 21 mitra deradikalisasi dan keluarga yang tergabung dalam Paguyuban Podomoro. Hadir mendampingi Kepala BNPT RI, Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Mayjen TNI Nisan Setiadi, SE, Direktur Deradikalisasi Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, Kabubdit Pembinaan Masyarakat Kolonel Pas Drs. Sujatmiko.