Kenduri Desa Damai Ajak Masyarakat Sumsel Tumbuhkan Jiwa Nasionalisme

Pangkalan Balai – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI
dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Selatan
mengelar sosialisasi mencegah terorisme dan radikalisme terhadap
masyarakat melalui ‘Kenduri Desa Damai’ di Kecamatan Talang Kelapa,
Kabupaten Banyuasin. Rabu, 11 Oktober 2023.

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruhnya elemen masyarakat dari kalangan
organisasi masyarakat, organisasi  kepemudaan, perangkat keluaran,
Kapolsek, Koramil, Himpunan Mahasiswa Talang Kelapa  dan masyarakat
sekitar.

Subkoordinator Perlindungan Kepentingan Nasional BNPT RI Nanda Fajar
Aditya, S.Sos., M. Si mengajak kepada seluruh masyarakat untuk
menumbuhkan jiwa nasionalisme khususnya kepada prempuan dan generasi
muda, karena lebih rentan dipengaruhi.

“Acara Kenduri Desa Damai merupakan salah satu cara untuk
mensosialisasi dan mengajak kepada masyarakat untuk terhindari dari
radikalisme,” kata Nanda dikutip dari SUMEKS.CO.

“Golongan yang rentan terpapar ialah prempuan dan generasi muda,
menurut data golongan ini lebih mudah didoktrin karena dari cara
berpikir lebih mudah dipengaruhi,” tambahnya.

Lebih lanjut Nanda menyampaikan, pada tahun 2023 ini angka  terorisme
dan radikalisme di Indonesia saat ini mengalami penuruan dari tahun
sebelumnya, dari indeks potensi terorisme dari 12 persen menjadi 10
persen.

“Salah satu upaya untuk menekan angka terorisme di Indonesia dengan
cara seperti ini sosialisai Kenduri Desa Damai dengan mengajak dan
menjelaskan akan bahaya terorisme kepada masyarakat,” ujarnya.

Ia menyayangkan meski melihat dari indeks terorisme Indonesia
mengalami penurunan namun masih maraknya konten di media sosial  yang
mempropaganda narasi-narasi yang kurang tepat.

Sementara itu Ketua FKPT Sumsel  A Romi Afriansyah menyampaikan,
kegiatan Kenduri desa damai ini merupakan agenda yang diselenggarakan
FKPT Sumsel bekerja sama dengan BNPT. Di mana kegiatan ini juga sebuah
program dalam upaya deteksi dini pada potensi radikalisme yang
mengarah pada aksi terorisme.

“Tentunya ini menjadi kegiatan yang penting diikuti agar mewaspadai
lingkungan sekitar seperti ayah, ibu dan orang sekitar terhadap
potensi gerakan radikalisme yang mengarah pada terorisme,” ujarnya.