Jakarta – Teror kelompok teroris yang berafiliasi dengan Alqaeda dan ISIS, Al-Shabaab kembali terjadi di pinggir jalan kota Dhusamareb, sebuah distrik Somalia Tengah sekitar 400 kilometer di utara ibu kota Mogadishu, Minggu (7/2/2021).
Sebuah ranjau meledak saat kendaraan militer Somalia melintas. Akibatnya kendaraan militer itu hancur dan delapan tentara Somalia tewas, termasuk termasuk komandan intelijen senior. Al-Shabab langsung mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut.
“Kami yakin kendaraan mereka menabrak ranjau darat yang ditanam oleh teroris di luar Dhusamareb,” kata seorang perwira militer, Mohamed Ali di distrik Dhusamareb dikutip dari dari AFP, Senin (8/2/2021).
“Di antara yang tewas adalah Abdirashid Abdinur, komandan Badan Keamanan Nasional (NISA) di distrik Dhusamareb,” imbuhnya.
Petugas keamanan lainnya, Abdiweli Adan mengatakan tentara tersebut terkena bom pinggir jalan ketikasedang melakukan operasi keamanan di daerah itu.
“Ledakan itu merobek kendaraan dan menewaskan sebagian besar penumpang. Satu atau dua tentara selamat dengan luka serius,” katanya.
Dalam sebuah pernyataan, teroris Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Di mana mereka mengatakan telah membunuh 14 tentara, termasuk seorang komandan senior.
Para gerilyawan telah melancarkan pemberontakan dengan kekerasan di seluruh negara itu untuk menggulingkan pemerintah yang didukung secara internasional di Mogadishu. Mereka diusir dari Mogadishu pada 2011 tetapi masih menguasai sebagian wilayah dari tempat mereka merencanakan dan melancarkan serangan mematikan yang sering terhadap sasaran pemerintah dan sipil.
Para pejabat militer mengatakan beberapa mortir ditembakkan ke kota Dhusamareb pada Jumat. Di mana di tempat itu presiden Somalia dan para pemimpin regional bertemu untuk mencoba dan menyetujui rencana penundaan pemilihan.
Tidak ada laporan korban luka dalam serangan itu. Menurut para pejabat, serangan itu dituduhkan pada Al-Shabaab.