Jakarta – Jumat, 15 Maret 2019, Masjid Al Noor dan Linwood di Kota
Christchurch, Selandia Baru, diserang teroris asal Australia, Brenton
Tarrant. 51 jamaah salat Jumat tewas diberondong senjata api. Tragedi
itu sampai saat ini masih menyisakan kepedihan bagi umat Islam dan
juga negara Selandia Baru.
Untuk mengenang Tragedi Christchurch tersebut, Menteri Luar Negeri
(Menlu) Selandia Baru Winston Raymond Peters mengunjungi masjid
terbesar di Indonesia, yakni Masjid Istiqlal. Ia mengatakan kunjungan
tersebut dalam rangka mengenang tragedi terorisme tragis di Selandia
Baru yang terjadi 5 tahun lalu.
Hal itu disampaikan Peters setelah melakukan pertemuan bilateral
dengan Menlu RI Retno Marsudi. Pertemuan terjadi di kantor Kemenlu RI,
Jakarta, Kamis (14/3/2024).
“Kami mulai dengan kunjungan ke masjid terbesar, masjid terbesar
ketiga di dunia, masjid terbesar di Indonesia, dengan tujuan mengenang
tragedi, terorisme tragis yang terjadi dari sumber lepas pantai di
Selandia Baru, lima tahun lalu,” kata Peters.
Ia mengatakan tragedi terorisme tersebut terjadi pada 15 Maret 2019.
Setelah tragedi tersebut, pada tahun yang sama, ia langsung terbang ke
Indonesia untuk melakukan pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri
“Itu sangat membantu kami dengan apa yang terjadi pada Juni 2019. Dan
setelah kejadian itu, pada tanggal 15 Maret, kami langsung datang ke
Indonesia untuk berbicara dengan Kementerian Luar Negeri,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Peters menambahkan, dari kunjungannya tersebut
mengajarkannya tentang pentingnya toleransi. Ia pun mengaku senang
dapat mengunjungi Indonesia kembali setelah 2019.
“Yang penting adalah kerja sama dan kemajuan antara negara-negara yang
memahami perlunya toleransi dan perlunya bekerja sama ketika
masalah-masalah kritis dan kritis seperti itu terjadi. Dalam gambaran
yang lebih besar, kami senang bisa kembali hari ini,” pungkasnya.