Kemlu RI: Indonesia Jadi Teladan Keberhasilan Dalam Menjaga Persatuan
Melalui Toleransi

Jakarta – Staf Khusus Menteri Luar Negeri RI untuk Penguatan
Program-program Prioritas Dian Triansyah Djani menilai Indonesia
contoh negara yang berhasil meneguhkan persatuan nasional dengan
toleransi dan keselarasan antar kelompok masyarakat maupun umat
beragama. Indonesia juga terus mendorong literasi keagamaan lintas
budaya dan kolaborasi antar umat beragama.

“Indonesia, dengan keberagaman agama dan budayanya yang begitu besar,
merupakan bukti adanya sebuah negara di mana komunitas agama maupun
budaya dapat hidup berdampingan dalam kedamaian dan keselarasan,” kata
Dian di Jakarta, Kamis (11/7).

Saat menutup agenda “Konferensi Internasional Literasi Keagamaan
Lintas Budaya (LKLB)” yang diselenggarakan Institut Leimena, ia
mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara besar berkat toleransi,
persatuan negara, dan kohesi sosial yang terjaga.

Dengan demikian, Indonesia akan terus memperjuangkan dan memajukan
nilai-nilai persatuan dan toleransi, termasuk falsafah “Bhinneka
Tunggal Ika”, dalam diplomasinya, baik kepada komunitas ASEAN maupun
komunitas dunia pada umumnya.

Selain itu, Indonesia juga terus mendorong literasi keagamaan lintas
budaya dan kolaborasi antar umat beragama, kata dia.

“’Bhinneka Tunggal Ika’ terbukti menjadi dasar yang mengikat kita
semua di ASEAN,” ucap pejabat Kemlu RI itu.

Dian menegaskan bahwa Indonesia menjadikan toleransi beragama sebagai
salah satu prioritas utama dalam diplomasi nasional, khususnya pada
masa RI menjadi anggota Dewan HAM PBB hingga 2026 mendatang.

Indonesia pun telah membuktikan komitmen dalam memajukan toleransi
beragama di tingkat global, salah satunya dengan mendorong Resolusi
Dewan HAM PBB Nomor 16/18 tentang Memerangi Intoleransi dan Kekerasan
Agama serta Resolusi Dewan HAM PBB Nomor 53/1 tentang Memerangi
Kebencian Agama, kata dia.

Ia juga menyoroti inisiatif Indonesia menggelar diskusi panel terkait
kerja sama antaragama, penyelesaian konflik, dan perubahan sosial
positif di sela-sela Sidang Dewan HAM PBB ke-55 pada awal tahun ini.

“Dengan demikian, kami membawa pesan penting kepada komunitas global
terkait kontribusi yang berarti dalam kerja sama antaragama dalam
mewujudkan hak asasi manusia, perdamaian, dan pembangunan,” kata Dian.