Jakarta — Kepala BNPT, Komjen Pol Drs. Suhardi Alius, menegaskan bahwa penanggulangan terorisme adalah tugas bersama tidak bisa menyerahkan ke BNPT saja. Menurutnya, setiap kementrian dan lembaga di Indonesia punya peran penting dalam menanggulangi terorisme sesuai dengan perspektifnya masing-masing.
“Terorisme ini masalah gawat. Sangat kompleks. Kita tidak bisa fokus di hilirnya saja sementara hulunya dibiarkan. Permasalahan di hulu terorisme ini bisa diatasi tentunya dengan adanya sinergitas antara kementrian dan lembaga,” kata Kepala BNPT dalam rapat ‘Peta Jalan Sinergitas Antar Kementrian/Lembaga dalam Program Penanggulangan Terorisme’ di gedung BUMN Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari kementrian dan lembaga terkait dari Menkopolhukam, Menko PMK, Menko Kemaritiman, dan Menko Perekonomian. Dalam rapat ini hadir pula Sekretaris Utama BNPT, Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara selaku ketua program sinergitas antar kementrian dan lembaga, didampingi oleh Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Antar Lembaga BNPT, Bangbang Surono AK., M.M. selaku wakil ketua.
Menurut Bangbang, program sinergitas antar kementrian dan lembaga ini sudah masuk ke program prioritas nasional.
“Presiden melihat sinergitas ini adalah hal yang mendesak dan perlu segera dilaksanakan. Tahun ini masuk di antara 10 program prioritas nasional dan dipantau oleh KSP (Kantor Staf Presiden),” jelas Bangbang Surono.
Program penanggulangan terorisme di Indonesia sudah menjadi program yang dicontoh oleh beberapa negara. Oleh karena itu, dukungan dan kontribusi aktif dari setiap kementrian dan lembaga di Indonesia semakin dibutuhkan.
“Sekarang apapun tolong laporkan ke pihak terkait jika menemukan kabar aktual mengenai radikalisme dan terorisme. Saya minta para perwakilan dari kementrian dan lembaga ini bisa menjadi perpanjangan tangan BNPT dalam menangkal radikalisme dan terorisme,” tandas Kepala BNPT.