Kementerian BUMN Evaluasi Total Rekrutmen Pegawai, Libatkan BNPT, Densus 88, dan BPIP

Denpasar – Pegawat PT KAI berinisial DE ditangkap Densus 88 di Bekasi
beberapa waktu lalu. DE terbukti terlibat jaringan terorisme ISIS.
Dalam penggerebekan DE memiliki 16 pucuk senjata laras panjang dan
pendek dan merencanakan akan menyerang Mako Brimob untuk membebaskan
narapidana terorisme.

Menyikapi hal itu tertangkapnya pegawai PT KAI itu, Kementerian Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengevaluasi proses rekrutmen pegawai
BUMN. Langkah itu menyusul kasus dugaan keterlibatan seorang pegawai
PT KAI pada aktivitas terorisme.

Rencana tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya
Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata saat
ditemui di acara Kompetisi Bio Farma x MIT Hacking Medicine di Badung,
Minggu (27/8/2023). Dia menyebut, proses perekrutan pegawai akan
melibatkan sejumlah pihak.

“Nah ini yang sekarang sedang kita diskusikan dengan BNPT (Badan
Nasional Penanggulangan Terorisme), Densus 88. Dan kita akan libatkan
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Itu juga badan yang akan
kita libatkan dalam perekrutan dari karyawan BUMN ke depan,” terang
Tedi.

Dia menjelaskan keterlibatan BNPT, Densus 88, dan BPIP dengan tujuan
untuk menyaring secara dini calon karyawan BUMN. Pihaknya tak ingin
lagi kecolongan seperti beberapa waktu lalu.

Kementerian BUMN, kata Tedi, juga sudah berdiskusi secara internal
kepada 30 ribu karyawan PT. KAI untuk menyampaikan wawasan kebangsaan
dan komitmen untuk ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan.

Selain itu, ia juga akan mengantisipasi peserta perekrutan yang
terindikasi melakukan kecurangan saat tes online, seperti ketahuan
menutup kamera, memperketat dan mencegah indikasi cheating.

“Ada juga secara administratif, bukan soal kecurangan dia beda.
(Kualifkasi) harus SMA tapi dia daftar yang SMK. Nah, kan beda maka
tidak bisa lanjut,” ungkapnya.