Magelang – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Magelang
menggandeng SMA Negeri 3 Kota Magelang meluncurkan gerakan Harmoni
(Harapan Moderasi Sejak Dini. Peluncuran dilakukan di Aula SMA Negeri
3 diikuti oleh seluruh siswa dan pengajar SMA Negeri 3, tokoh agama
dan tokoh masyarakat, Selasa (21/05).
Kepala Kantor Kemenag Kota Magelang, Soleh Mubin, mengatakan, gerakan
ini menjadi wujud komitmen Kemenag untuk mewujudkan moderasi beragama
dan toleransi sejak dini. Awalnya, lanjut Soleh Mubin, Harmoni
berbentuk kegiatan.
“Tetapi saat ini telah menjadi aksi perubahan untuk mewujudkan
moderasi dan toleransi beragama,” katanya.
Moderasi sejak dini tidak hanya dialog interaksi lintas agama
didalamnya, tapi juga laboratorium pendidikan agama dan visit tempat
ibadah yang dilakukan pelajar-pelajar SMA/SMK.
Pihaknya menghadirkan tokoh agama berkompeten sehingga peserta
mendapatkan informasi tentang agama dari sumbernya langsung.
Menurut dia, perkembangan digitalisasi, mengakibatkan informasi
pendidikan agama yang diterima tidak dari sumbernya atau sanadnya.
Informasi yang sanadnya tidak jelas, lalu dipahami terlalu kuat maka
akan jadi aliran keras. Tetapi bila dipahami sekadarnya maka
melemahkan proses pemahaman agama.
“Dengan Harmoni ini Kota Magelang lurus garis tengah dengan pemahaman
yang sama sehingga tujuan moderasi dan toleransi tercapai,” paparnya.
Kepala SMA Negeri 3 Kota Magelang, Rohmat Chozin menjelaskan, kegiatan
ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman yang
tepat tentang moderasi beragama dan toleransi, sehingga terhindar dari
radikalisme dan intoleransi.
“Harmoni, Harapan Moderasi Sejak Dini perlu kita tanamkan. Sebagai
evaluasi dan refleksi pendidikan agama di sekolah yang kiranya mampu
menumbuhkan pemahaman tentang kawasan dan wawasan keagamaan yang
holistik,” jelasnya.
Wali Kota Magelang dr. M Nur Aziz mengharapkan, Kota Magelang menjadi
rumah bersama semua agama. Harmoni menjadi penguat cita-cita tersebut.
Toleransi yang tumbuh mewujudkan negara yang Gemah Ripah Loh Jinawi.
“Para pemimpin, birokrat, warga harus menjadi teladan sikap toleransi.
Kota Magelang telah masuk menjadi Kota Toleransi peringkat ke-6 di
Indonesia,” kata Aziz, sebagai narasumber di acara itu.
Harmoni disebut Dokter Aziz sebagai inovasi yang bagus. Dia pun
sepenuhnya mendukung dan diharapkan dapat bersinergi dengan Program
Magelang Agamis (Progamis).