Kemenkebud Fokus Pada Pelestarian Warisan Budaya Nasional pada 2025

Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan rencana strategis Kementerian Kebudayaan untuk tahun 2025, yang berfokus pada pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya nasional.

Dalam penjelasannya, Fadli menekankan pentingnya kebudayaan sebagai fondasi pembangunan bangsa sekaligus identitas nasional di tengah persaingan global.

“Kekayaan kita ini luar biasa, jadi kita ingin menjadikan kekayaan kita ini aset-aset nasional kita ini national treasure kita. Mudah-mudahan ke depan semakin banyak berdiri museum-museum sebagai pusat-pusat studi, literasi, narasi, edukasi dan juga tentu entertainment, edutainment,” kata Fadli di Jakarta, Selasa.

Menurut dia salah satu prioritas utama adalah pelestarian dan perlindungan cagar budaya yang hingga kini banyak belum terdata secara menyeluruh.

Kementerian akan melakukan inventarisasi koleksi-koleksi museum, mulai dari museum nasional hingga daerah, guna mencatat dan mengapresiasi nilai-nilai budaya sebagai aset nasional.

Langkah tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi kebudayaan sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, pengembangan museum juga menjadi perhatian utama. Fadli menyebut bahwa museum harus mampu bertransformasi menjadi pusat studi, literasi, narasi, edukasi, hingga hiburan.

Kementerian juga berkomitmen meningkatkan diplomasi kebudayaan dengan negara-negara lain, termasuk melalui promosi budaya dan repatriasi artefak-artefak penting.

Dalam negeri, upaya pengembangan desa budaya dan desa pemajuan kebudayaan akan terus diperluas.

Program ini dirancang untuk menyemarakkan budaya hingga ke pelosok negeri, sekaligus menggerakkan para pelaku budaya di berbagai bidang, seperti seni tradisional, seni rupa, musik, seni pertunjukan, hingga media-media baru.

Fadli pun menegaskan bahwa kementerian akan memastikan seluruh pelaku budaya mendapat perhatian, tanpa ada yang tertinggal.

“Para pelaku budaya jangan ada yang ketinggalan, karena Kementerian Kebudayaan ini adalah instrumen, alat di dalam pemajuan kebudayaan. Jadi kita harus kerjasama dengan semua pihak, termasuk dengan para pelaku, pegiat, kebudayaan, maupun para pejuang kebudayaan di seluruh Indonesia,” ungkap Fadli. (