Mamuju – Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memaksimalkan peran penyuluh agama dalam upaya mencegah dan menangkal aksi terorisme yang dinilai tidak sesuai ajaran agama.
“Sinergitas dan kolaborasi terus dilakukan untuk memaksimalkan peran penyuluh agama dalam upaya mencegah dan menangkal aksi terorisme yang tidak sesuai ajaran agama,” kata Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulbar Muflih B Fattah, dikutip Antara, Senin (23/8).
Ia mengatakan, penyuluh agama juga diharapkan dapat bersinergi dengan para pemuka agama, para imam, pendeta dan pastor serta juga melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya pencegahan paham radikal dan terorisme.
“Kalau sinergitas tersebut diwujudkan seluruh pihak, dan bisa terjalin dengan baik, maka tidak akan ada tempat bagi teroris, khususnya di Provinsi Sulbar ini, sehingga mari kita terus wujudkan bersama,” katanya.
Ia mengemukakan, terorisme adalah musuh bersama dan karenanya semua pihak harus punya tanggung jawab untuk mengurangi, menekan dan menghilangkan terorisme yang ada di Indonesia.
“Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulbar juga sudah banyak bekerja, dan Kemenag Sulbar berterima kasih kepada pengurus FKPT yang telah banyak berbuat melalui banyak program sebagai bentuk dalam pencegahan dan memerangi terorisme yang bisa membahayakan bagi umat dan masyarakat Sulbar,” katanya.
Ia menyampaikan, kasus beberapa tahun yang lalu, ada teroris yang ditangkap tim Densus 88. “Inilah yang diperlukan, sinergitas dan kolaborasi kita ini yang harus ditingkatkan, bagaimana peran FKPT ini sebagai perpanjangan tangan BNPT harus lebih meningkatkan program penanggulangan terorisme,” katanya.