Lampung – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung menggelar
kegiatan sosialisasi penguatan moderasi beragama, di Kota Metro.
Kegiatan tersebut digelar pada Selasa (20/8/2024) dan Rabu
(21/8/2024).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Lampung, Puji Raharjo
mengatakan, tantangan keberagamaan yang semakin kompleks di Indonesia
memerlukan pendekatan yang tidak hanya mengedepankan pemahaman agama,
tetapi juga kolaborasi lintas sektor.
Dalam kesempatan tersebut, Puji Raharjo menyoroti pentingnya sinergi
antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam
mengatasi berbagai tantangan moderasi beragama. Menurutnya, kolaborasi
ini bukan hanya sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk
menciptakan lingkungan beragama yang damai dan harmonis.
“Keberhasilan moderasi beragama sangat bergantung pada seberapa baik
kita bisa bekerja sama. Kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak akan
memastikan bahwa nilai-nilai moderasi ini tidak hanya dipahami tetapi
juga diimplementasikan dengan baik di tengah masyarakat,” kata
Kakanwil Kemenag Lampung, Puji Raharjo.
Dia menjelaskan, bahwa salah satu fokus utama dalam upaya moderasi
beragama adalah memastikan bahwa semangat keagamaan tidak bertentangan
dengan rasa cinta terhadap NKRI. Dia menyatakan pentingnya menjaga
keseimbangan antara hak keberagaman dan komitmen kebangsaan sebagai
upaya untuk memperkuat keutuhan bangsa.
“Perlunya pendekatan yang bijaksana dalam menghadapi klaim kebenaran
subjektif dan pemaksaan tafsir agama yang dapat memicu konflik,”
jelasnya.
Selama dua hari, peserta akan dibekali dengan berbagai pengetahuan
beserta sharing untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat
dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Puji Raharjo mengajak seluruh
elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya moderasi
beragama.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama dalam menciptakan
lingkungan yang damai dan harmonis. Hanya dengan kerja sama yang erat
kita bisa mewujudkan kehidupan beragama yang sejalan dengan
prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan,” ujarnya.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai unsur baik pengurus
majelis agama, pemuda lintas agama, ASN dan stakeholder Kementerian
Agama dari Kabupaten Lampung Timur maupun Kota Metro.