Semarang – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Agama Kota Semarang meminta Madrasah Ibtidaiyah (MI) tak kesusupan teroris. Pasalnya, ada indikasi gerakan membahayakan masuk ke MI namun keburu bisa dinetralisir.
”Pendidikan karakter di madrasah sangat penting sekali, rohnya di agama. Guru-guru juga supaya tidak mudah termakan postingan di medsos (media sosial), apalagi mereka terjun langsung di pendidikan sehingga jangan sampai ada gerakan membahayakan,” kata Kasi Pendidikan Madrasah, Kantor Kemenag Kota Semarang Moch Fatkhuronji saat membuka seminar implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) MI di kampus Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, Minggu (4/11).
Seminar PPK digelar hasil kerja sama Unwahas, Kemenag Kota Semarang, dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Jateng.
Fatkhuronji kembali melanjutkan, guru bisa memengaruhi anak karena apa yang disampaikan itu akan dipercaya para muridnya. Ia juga mengakui ada upaya merongrong Indonesia menjadi negara Islam. Padahal, hal itu tidak bisa dilakukan, apalagi Indonesia memiliki enam agama yang diakui pemerintah.
Sementara itu, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) Unwahas, Nur Cholid mengatakan, seminar ini bentuk pengabdian universitasnya dalam peningkatan profesi guru. ”Melalui kegiatan ini juga diajarkan penguatan faham ajaran Islam yang moderat. Diharapkan, pendidikan karakter ini bisa ditanamkan guru didalam kelas. Materi atau ilmu yang diterima dalam seminar bisa diimplementasikan supaya bisa dipahami anak-anak di madrasah,” ungkapnya.