Kemenag Imbau Jaga Kerukunan Umat Beragama di Aceh Selama Pemilu

Jakarta – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh
mengimbau semua masyarakat untuk menjaga kerukunan umat beragama di
tengah menghadapi Pemilu 2024 atau tahun politik, guna menghindari
perpecahan antar umat akibat berbeda pilihan.

Kepala Kanwil Kemenag Aceh Azhari di Banda Aceh, Senin, mengatakan
apapun pemahaman, etnis dan agama yang dianut, maka seluruh umat harus
tetap bersatu dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan tersebut,
serta menghargai perbedaan pilihan antar sesama.

“Silahkan bersikap, memiliki pilihan sesuai hati nurani, tapi saling
menghargai, menghormati, agar keamanan, ketentraman di bumi Indonesia
ini tetap terjaga,” kata Azhari dalam keterangannya, Senin (15/1).

Ia juga meminta agar seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan
Kemenag se provinsi paling barat Indonesia itu untuk menjaga
netralitas. Tidak mengampanyekan salah satu calon baik calon presiden
maupun calon legislatif mulai dari DPR RI, DPR provinsi, DPR
kabupaten/kota hingga DPD RI.

“Kita sudah sampaikan kepada seluruh ASN bahwa dalam menghadapi tahun
politik atau pemilu, kita bersikap netral,” ujarnya.

Sebelumnya, Azhari mengatakan, meskipun menjaga netralitas, namun para
ASN tetap diminta untuk memberikan hak pilih, agar tidak masuk dalam
barisan golongan putih atau golput.

“Kita ASN tidak boleh berpolitik praktis, tapi harus netral. Dalam
netral itu kita memang harus memilih karena enggak boleh juga golput,”
kata Azhari.

Para ASN harus bersifat bijak dalam memberi pelayanan maupun saat
memberi komentar, agar jangan sampai dianggap tidak netral selama
penyelenggaraan pesta demokrasi itu.

“Jadi harapannya semua ASN kita bersikap netral tapi dalam artian
tetap memilih,” ujarnya.

Pihaknya juga akan memberi sanksi tegas kepada ASN yang terlibat
politik praktis, sesuai dengan undang-undang tentang aparatur sipil
negara. Maka, ia berharap, semua ASN di lingkungan Kemenag Aceh
betul-betul mematuhi itu, dan menunjukkan netralitas.

“Kalau nanti sudah jelas-jelas dia (ASN) ikut kampanye, itu nanti
ditegur. Ada kode etik ASN untuk tidak boleh berpolitik. Harapan kita
supaya menjaga betul-betul netral ini,” ujarnya.