Manokwari – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat mendorong seluruh dunia pendidikan turut menggaungkan moderasi beragama bagi generasi muda di provinsi tersebut pada era digital.
Ia menjelaskan Kanwil Kemenag telah membentuk tim moderasi beragama di seluruh kabupaten/kota di Papua Barat maupun Papua Barat Daya sebagai daerah otonom baru.
Tim tersebut akan memberikan pendampingan bagi setiap siswa dalam berbagai kegiatan keagamaan yang diselenggarakan pihak sekolah.
“Pembinaan harus dimulai sejak dini seperti sekolah minggu, pesantren, pasraman dan lainnya,” tutur Ketut Suardana dalam keterangannya, Minggu (30/4).
Moderasi beragama yang digelorakan oleh pemerintah, kata dia, bermaksud untuk mewujudnyatakan nilai-nilai toleransi guna memelihara kerukunan dan perdamaian antarumat beragama.
Menurut dia, penerapan moderasi beragama memerlukan keterlibatan semua komponen masyarakat, sehingga keberagaman suku, agama, ras, dan golongan dapat dipahami sebagai kekayaan dari alam semesta.
Poin penting moderasi beragama adalah cinta kasih dan saling menghormati antarsesama umat manusia, sehingga keberagaman tidak menimbulkan konflik sosial di kemudian hari.
Ia menegaskan Kemenag senantiasa mendorong organisasi keagamaan, organisasi masyarakat, dan organisasi pemuda terlibat aktif menyuarakan moderasi beragama hingga masa mendatang.
Sinergi dan kolaborasi menjadi kunci keberhasilan penerapan moderasi beragama di seluruh wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Moderasi beragama itu kewajiban kita semua supaya kehidupan bisa berjalan aman, damai, rukun, dan toleran,” ucap Ketut.