Kemenag Ajak Permadani Diksi Nasional Perangi Radikalisme

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) mengajak Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional (Permadani Diksi Nasional) untuk peduli pada persoalan kebangsaan. Permadani Diksi Nasional merupakan kekuatan strategis untuk melawan paham-paham dan gerakan radikalisme di kampus yang penyebarannya sulit dideteksi.

Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag, Ruchman Basori. Dia menyatakan itu saat menerima Pengurus Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi (Permadani Diksi) Nasional, Selasa (3/10/2017).

Disebutkan, mahasiswa dan alumni Bidikmisi merupakan kekuatan strategis melawan gerakan radikalisme di kampus. Saat ini, intoleransi, radikalisme tumbuh secara sistematis di beberapa kampus umum. Bahkan, ada yang sudah masuk di SMA/SMK dalam bentuk organisasi keagamaan.

“Model-modelnya seperti ajaran dan paham Islam yang kaku, tertutup, intoleran. Bahkan kadang ada yang sudah berani menyuarakan idiologi lain mengganti Pancasila. Hati-hati anda adalah kader-kader dan calon pemimpin bangsa jangan layu sebelum berkembang, harus bisa menjadi agen dalam memerangi itu,” kata Ruchman Basori.

“Mahasiswa ke kampus tujuan utamanya adalah belajar sains, teknologi, dan ilmu-ilmu yang sedang ditunggu oleh masyarakat. Bukan ingin menjadi kiai atau ustadz dengan belajar agama dari kakak seniornya yang tidak jelas nyantri dimana. Nanti bahaya lo menjadi ustadz dadakan dan karbitan tanpa guru yang jelas,” lanjutnya.

Selain radikalisme, kata Ruchman, permasalan akut bangsa ini adalah dekadensi moral. Tampak dari praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) yang makin marak dan narkoba yang mulai menyasar kalangan anak-anak. Semua persoalan itu harus direspon dan dituntaskan bersama-sama, tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun mahasiswa bidikmisi juga ambil bagian.

Seperti diketahui, Permadani Diksi Nasional merupakan wadah kumpulan dari mahasiswa dan alumni penerima beasiswa Bidikmisi Perguruan Tinggi Umum (PTU) dan PTKI se-Indonesia yang dideklarasikan 2015 silam di Universitas Hasanudin Makassar. Organisasi kemahasiswaan ini adalah untuk melakukan upaya mengabdi pada negera yang telah memberikan beasiswa.

Selain itu juga untuk menangani masalah-masalah internal Bidikmisi dari mulai rekrutmen, pembinaan dan pencairan beasiswa yang kadang menuai kendala. Adapun tujuan pengurus Permadani Diksi berkunjung ke Kemenag untuk minta Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menjadi salah satu Dewan Pembina Permadani Diksi Nasional. Sebab, dalam organisasi tersebut menangungi PTKI se-Indonesia.