Jakarta – Sebuah video tentang aksi penyelamatan yang dilakukan seorang tentara di Mosul, Irak, terhadap anak kecil yang tubuhnya dipasangi bom oleh milisi ISIS, diunggah Karo Mosinter Divhubinter Polri, Brigjen Pol Krishna Murti, Senin (21/5).
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @krisnha_murti91, Krishna Murti mengutuk tindakan milisi ISIS yang tega memasang bom bunuh diri di tubuh seorang anak kecil.
Dalam keterangannya, Krishna juga mempertanyakan dalil agama yang dianut ISIS. Sebab, katanya, dalam ajaran Islam tak satu pun perintah yang membenarkan anak kecil dilibatkan dalam peperangan.
Islam, sambungnya, justru melarang keras membunuh wanita, anak-anak dan tawanan ketika berperang.
“Kebiadaban ISIS.
Lihat 3 video Mereka Daesh (ISIL/ISIS/IS) memasang bom pada tubuh seorang anak kecil bernama Uday dan mengirimnya bersama para pengungsi yang diselamatkan oleh pasukan keamanan Iraq untuk diledakan ketika sampai pada tempat pasukan keamanan Iraq, mengapa kalian para ISIS tega menggunakan seorang anak yang ia masih belum mengerti apa yang sedang terjadi, Agama apa yang sedang kelian perjuangkan?
Adakah Islam yang Rahmatan lil Alamin membenarkan hal tersebut?
Bukankah Nabi Muhammad SAW melarang membunuh anak-anak, wanita dan tawanan ketika berperang?
Lantas agama apakah yang kalian ikuti itu, sungguh kelakuan kalian tidak mencerminkan seorang Muslim bahkan Manusia.
Silahkan copy dan share video ini agar mereka para sel tidur dan simpatisan ISIS yang masih memiliki hati bisa tersadarkan dengan apa yang selama ini mereka salah pahami,” tulis akun Khrisna Murti.
Video ini kali pertama diunggah 11 bulan lalu di akun Facebook Againts Terrorism dan kembali diviralkan Krishna Murti lewat akun Instagramnya.
Dalam video tersebut, terlihat seorang tentara melepaskan bom yang dipasang di perut seorang bocah yang berusia sekitar 7 tahun. Sembari melepaskan bom, tentara dari tim penjinak bom yang bernama Hasan tersebut mengajak anak kecil tak berdosa itu untuk bercengkerama.
Saat ditanya oleh Hasan, bocah kecil yang mengenakan jersey tim sepakbola Liga Inggris ‘Chelsea’ tersebut mengaku bernama Uday.
Ia mengaku diminta oleh seseorang yang dipanggilnya Ammu (paman) untuk dipasang bom dan disuruh berjalan ke kamp pengungsian mendekati tentara penjaga.
“Lihatlah anak ini, apa yang telah pengecut DESH (IS/ISIS) pasangkan padanya yang umurnya tidak lebih dari 6 atau 7 tahun,” ujar Hasan dalam video tersebut.
“Mereka memasangkan bom pada tubuhnya kemudian mengirimnya bersama para pengungsi yang akan sampai pada para tentara Iraq bersama para pengungsi.”
“Orang yang di panggil Ammu itu berkata pada anak ini, mengatakan padanya berangkatlah dan berhentilah di mana ia berhenti (dekat para tentara Irak) agar ia meledakkan dirinya.”
Untungnya, kehadiran Uday diketahui oleh warga pengungsi. Mereka curiga kepada Uday yang tak pernah terlihat sebelumnya dan bukan merupakan salah satu dari warga pengungsi. Mereka lantas melaporkan anak tersebut kepada tentara keamanan.
“Allah memberkati kalian, kami ucapkan terimakasih kepada pasukan keamanan dan pasukan relawan rakyat yang telah menghentikan kejadian ini, dan juga kepada para keluarga pengungsi yang telah melaporkan anak ini karena ia tak dikenal yang memegangi perutnya dan menyampaikan pada kami ada yang aneh ada anak ini,” ucap Hasan.
Uday kemudian diselematkan oleh tentara dan bom yang dipasang di perutnya dijinakkan. Dalam aksi penjinakan tersebut, Uday tampak menurut saat satu per satu perangkat bom dilepas. Ia sempat kesakitan saat proses penjinakan tersebut dilakukan.
Namun sang tentara meyakinkan Uday bahwa penjinakan bom tidak perlu ditakutkan. “Jangan takut anakku sayang, jangan takut,” ucap Hasan meyakinkan Uday.
Bom yang dipasang di perut Uday tersebut dibungkus kain berwarna putih. Hasan kemudian menggunting dan melepaskan kain tersebut. Saat kain terlepas, terlihatlah bom yang dipasang di perut Uday.
Satu per satu perangkat bom dilepas oleh Hasan dan berhasil dijinakkan. Di akhir video, Hasan mengutuk apa yang dilakukan oleh ISIS kepada penduduk di Mosul. Ia yakin Mosul akan segera terbebas dari perang.