Ashwaq Ta’lo

Kembali Jumpa Militan ISIS di Jerman, Seorang Gadis Yazidi Putuskan Pulang Kampung

Stuttgart – Seorang gadis dari suku minoritas Yazidi di Irak bernama Ashwaq Ta’lo, memutuskan pulang ke kampung halamannya di Kurdistan. Ashwaq sebelumnya tercatat sebagai penerima suaka di Jerman setelah dipaksa menjadi budak oleh militan kelompok separatis Islamic State (ISIS).

Di Jerman, Ashwaq tinggal sebagai pengungsi di Stuttgart. Namun karena dirinya bertemu dengan Abu Humam, salah seorang militan ISIS yang pernah menyekapnya saat berjalan pulang ke rumahnya, akhirnya ia bulat memutuskan pergi dari Jerman untuk kembali ke Kurdistan, Irak, bersama ayahnya.

Abu Humam adalah militan ISIS yang telah ‘membelinya’ senilai 100 dolar AS atau setara Rp1,4 juta.

“Saya tidak akan kembali lagi (ke Jerman),” kata Ashwaq, seperti dikutip dari situs RT.com pada Kamis (16/8) lalu.

 “Saya terdiam karena terkejut saat saya melihat wajahnya. Itu adalah Abu Humam dengan wajah dan janggutnya yang jelek,” kata Ashwaq dalam wawancara dengan kantor berita Kurdi, Bas News.

Dituturkan, dalam pertemuan tak terduga dengan Abu Humam di Jerman itu, Abu Humam mengatakan pada Ashwaq bahwa ia adalah orang yang pernah ‘membelinya’ dan pernah ‘bersamanya’ di kota Mosul. Abu Humam mengklaim, tahu di mana Ashwaq tinggal, bersama siapa dan apa yang dilakukannya.

Segera setelah kejadian tersebut Ashwaq langsung menceritakan pertemuan yang tak sengaja itu kepada abangnya dan melaporkan ke Kepolisian Jerman untuk mengidentifikasi Abu Humam lewat rekaman CCTV. Tapi sayang, otoritas Jerman mengatakan tak punyai dasar untuk melakukan penahanan. Pasalnya, Abu Humam juga terdaftar sebagai pengungsi di Jerman.

Militan ISIS sebelumnya sudah melakukan serangan ke berbagai kawasan di sekitar Gunung Sinjar, Irak barat daya, pada Agustus 2014. Serangan tersebut membuat Yazidi, kelompok masyarakat yang menerapkan ajaran Zoroaster, Kristen, dan Islam, menjadi kesulitan karena terperangkap di kawasan pegunungan tersebut.

Dalam gempuran bersenjata itu, ratusan orang Yazidi tewas dan ribuan lainnya ditangkap. Sebagian dari perempuan Yazidi dijadikan budak seks karena kaum Yazidi dianggap menjalankan ajaran setan.