Sinai – Sebuah kelompok teroris di Mesir yang berafiliasi dengan (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas eksekusi mati terhadap tiga orang di wilayah Sinai yang rawan konflik. Ketiganya dibunuh karena dianggap mendukung militer Mesir.
Dikutip dari AFP, Senin (19/4/2021), klaim itu disampaikan militan ini dalam sebuah video yang diposting ke saluran Telegram mereka pada Sabtu (17/4) malam waktu setempat. Militan terkait ISIS itu mengklaim telah menewaskan seorang warga penganut Kristen Koptik dan dua anggota kelompok suku di Sinai.
Dalam video berdurasi 13 menit itu, seorang pria berusia 62 tahun, yang disebut penganut Kristen Koptik dari Bir al-Abd di Sinai Utara, ditembak mati dari jarak dekat oleh seorang militan, yang dikawal oleh dua militan lainnya yang membawa senapan.
“Bagi Anda warga Kristen di Mesir, inilah harga yang Anda bayar karena mendukung militer Mesir,” ucap militan yang mengeksekusi mati pria 62 tahun tersebut.
Dua orang lainnya, yang disebut berusia lebih muda dan merupakan anggota kelompok suku Sinai juga terlihat dibunuh di sebuah gurun pasir setempat, dengan militan menuding keduanya bertempur bersama militer Mesir.
Dalam pernyataan terpisah pada Minggu (18/4) waktu setempat, pihak Gereja Koptik Mesir menyebut pria 62 tahun itu bernama Nabil Habashi Salama. Komunitas warga Kristen Koptik di Mesir diketahui mencapai antara 10-15 persen dari total 100 juta jiwa populasi negara tersebut.
“Dia mempertahankan imannya hingga saat dia dibunuh… Gereja menegaskan dukungan teguh untuk upaya-upaya pemerintah Mesir dalam memberantas aksi teror penuh kebencian,” demikian pernyataan kelompok Kristen Koptik di Provinsi Sinai.