Ankara – Kelompok separatis PKK (Partai Pekerja Kurdistan) dilaporkan bertanggung jawab atas pelecehan seksual terhadap sejumlah perempuan muda Turki yang ditipu untuk datang bergabung ke kantong-kantong mereka.
Sebagian perempuan muda yang tak tahan menjadi korban pelecehan akhirnya memutuskan bunuh diri. Sebagian lagi yang menolak pelecehan seksual dieksekusi mati oleh kelompok teroris tersebut. Sedangkan yang bisa bertahan akan dilatih untuk menjadi militan PKK.
Dari berbagai informasi yang dihimpun Anadolu Agency Sabtu (11/8), dalam sebuah kasus diketahui seorang wanita muda bernama Dilan yang direkrut oleh PKK akhirnya memilih bunuh diri dengan granat tangan.
Dilan awalnya direkrut untuk menjaga pemimpin PKK, Murat Karayilan. Namun karena berkali-kali mendapat pelecehan seksual dari Karayilan, Dilan yang tak sanggup melawan akhirnya memutuskan bunuh diri dengan meledakkan dirinya bersama granat tangan.
Pada kasus lain, seorang perempuan muda berusia 19 tahun yang diidentifikasi sebagai SA dieksekusi oleh PKK. SA dilaporkan mengalami pelecehan seksual oleh 12 anggota PKK saat mendekam dalam sel. SA dijebloskan ke sel karena selalu menolak berbagai upaya pelecehan seksual yang dilakukan militan PKK.
Kelompok separatis PKK diketahui sudah lebih dari tiga dekade melakukan aksi teror berkesinambungan terhadap pemerintah Turki. Sepanjang aksinya, PKK diklaim bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.00 jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.
Kelompok separatis PKK juga masuk dalam daftar organisasi teroris yang dikeluarkan Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Aksi teror kelompok yang didirikan Abdullah Öcalan sekitar tahun 1970an ini bertujuan untuk mendirikan negara Kurdi yang merdeka dan sosialis di Kurdistan yang mencakup wilayah Turki tenggara, Irak barat laut, Suriah timur laut dan Iran barat laut.