Moskow – Kelompok-kelompok teroris telah memerintahkan para anggotanya untuk menggunakan Covid-19 sebagai senjata. Terutama kepada anggota baru untuk menyebarkan Covid-19 di tempat-tempat umum.
Kepala Pusat Anti-Terorisme Persemakmuran Negara-Negara Independen (CIS), Andrey Novikov mengatakan, ketika pemerintah berusaha memastikan keamanan kesehatan, dengan fokus melindungi kehidupan dan kesehatan rakyat mereka, kelompok teroris memanfaatkan krisis ini untuk mendukung aksi mereka.
“Kelompok teroris internasional tidak hanya mengambil keuntungan dari situasi sulit untuk merekrut lebih banyak anggota baru, mereka menyerukan kepada anggota mereka yang terinfeksi untuk menyebarkan Covid-19 seluas mungkin di tempat-tempat umum, lembaga negara dan sebagainya,” ucap Novikov dilansir kantor berita Rusia, Tass, Senin (29/6/2020).
Novikov mengatakan strategi kelompok teroris menjadi ancaman psikologis yang menakutkan.
“Oleh karena itu, negara-negara harus memiliki sistem yang efektif untuk mengendalikan situasi epidemiologis, mengidentifikasi yang terinfeksi dan mengobati orang sakit berada di posisi terbaik. Itu penting agar upaya kelompok teroris ini bisa dimentahkan,” ujarnya.
Sebelumnya, Novikov mengatakan bahwa kelompok teroris manfaatkan krisis Covid-19 untuk rekrut anggota baru. Novikov mengatakan menurunnya pendapatan dan standar hidup akibat pandemi Covid-19 telah mempermudah teroris untuk merekrut anggota baru.
Ia mengungkapkan, kelompok teroris mengincar masyarakat di negara-negara yang paling terdampak Covid-19, khususnya secara ekonomi dan sosial.
“Perekrutan, dan para ahli di berbagai negara mencatat hal ini, menjadi lebih mudah tidak hanya oleh menurunnya kualitas hidup di negara-negara, yang bahkan sebelum pandemi berada di bawah peringkat ekonomi tetapi juga oleh efek tambahan dari tekanan sosial yang berkepanjangan dan dengan radikalisasi agama,” ujarnya.