Jakarta – Kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan kelompok teroris global Negara Irak dan Suriah (ISIS) menggalang dana dengan memanfaatkan musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur tahun lalu. Fakta itu harus menjadi kewaspadaan di dalam negeri, terutama bagi masyarakat agar menyalurkan sumbangan melalui lembaga resmi yang sudah terdaftar dan diakui pemerintah.
“Kegiatan JAD melakukan penggalangan dana dengan mencoba merebut simpati masyarakat melalui kegiatan kemanusiaan, antara lain terhadap kegiatan peristiwa gempa bumi di Cianjur,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH, dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (13/2/2023).
Kepala BNPT melanjutkan bahwa kelompok terorisme lainnya seperti Jamaah Islamiyah (JI) masih terus berupaya memperkuat organisasinya. JI merupakan kelompok terorisme yang terhubung dengan Al-Qaeda.
Boy Rali juga mengatakan kelompok kriminal bersenjata di Papua juga masih jadi ancaman. Kelompok pimpinan Egianus Kogoya itu sudah mengeklaim bertanggung jawab terhadap pembakaran pesawat Susi Air dan menyandera pilot asal Selandia Baru. Insiden tersebut menjadi insiden ketiga di awal tahun 2023 setelah penembakan terhadap persawat Trigana Air dan iIkairos.
“Dengan masih banyak aksi teror baik di dunia dan Tanah Air, kami masih terus berupaya untuk memaksimalkan serangkaian upaya pencegahan demi meminimalisasi potensi ancaman di Tanah Air,” pungkas Boy.