Manila – Pasca pemerintah Filipina mengumumkan kemenangan atas kelompok teroris ISIS di Marawi dan sempat berada dalam suasana kondusif, bentrokan antara pasukan pemerintah yang sedang melakukan patroli dengan kelompok militan yang telah berbaiat ke ISIS kembali terjadi.
Juru bicara Angkatan Darat Mayor Ronald Suscano mengatakan enam tentara terluka dalam bentrokan tersebut, sedangkan dari pihak kelompok teroris ISIS tidak disebutkan berapa jumlah korban dalam bentrokan tersebut.
“Bentrokan tersebut meletus setelah pasukan pemerintah bertemu dengan sekitar 10 anggota kelompok Maute di sebuah distrik di Lanao del Sur. Mereka adalah kelompok pemberontak, yang telah berjanji untuk setia ke ISIS,” kata Suscano dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Reuters, yang dikutip dari laman www.sindonews.com, pada Sabtu (201/1/2018).
Pihak militer pada bulan Oktober 2017 lalu telah mengumumkan kemenangan atas kelompok Maute, yang menguasai kota Marawi di selatan pada tanggal 23 Mei, setelah membunuh militan yang tersisa, termasuk beberapa anggota teroris dari warga negara asing.
Lebih dari 1.100 orang, termasuk 165 tentara, tewas dalam konflik selama lima bulan tersebut.
Pengepungan Marawi, krisis keamanan terbesar di negara itu selama bertahun-tahun, telah memicu kekhawatiran yang lebih luas bahwa loyalis ISIS telah belajar bagaimana berkembang di daerah-daerah muslim yang miskin di pulau Mindanao dan menggunakan hutan serta gunung-gunungnya sebagai pos untuk memulai serangan.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah memperpanjang darurat militer untuk tahun ini di Mindanao, sebuah pulau yang disebutnya sebagai “hot spot” permasalahan dan kekejaman oleh pemberontak Islamis serta komunis