Kigali – Lebih dari 40 orang tewas selama akhir pekan lalu ketika kelompok teroris melancarkan tiga serangan serentak di daerah Mali utara dekat perbatasan dengan Niger.
“Lebih dari 40 warga sipil tewas oleh teroris pada Minggu di Desa Karou, Ouatagouna dan Daoutegeft,” kata pejabat dari Prefektur Ansongo, dikutip anadolu agency, Rabu (11/8).
Menurut laporan itu, terduga teroris, yang mengendarai sepeda motor, juga mencuri ternak dan membakar rumah. Sekitar 20 warga sipil dibantai di Karou, 14 di Ouatagouna dan sisanya tewas di Daoutegeft.
Presiden Sementara Mali Kolonel Assimi Goita mengutuk keras serangan teroris mematikan itu melalui cuitan Twitter nya.
“Mali mengumumkan tiga hari berkabung nasional untuk mengenang 48 korban yang tewas dalam serangan teroris,” ungkap dia.
Goita mengatakan tentara Mali melancarkan operasi di wilayah itu untuk melumpuhkan mereka yang bertanggung jawab. Dia juga menekankan bahwa rakyat Mali harus menunjukkan tekad yang lebih besar dari sebelumnya dalam perang melawan terorisme di negara itu.
Goita, 38 tahun, merebut kekuasaan dari Presiden transisi Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane pada Mei, di tengah perjuangan negara melawan pemberontak Islam.
Dia sebelumnya berjanji akan mengadakan pemilihan umum pada Februari mendatang. Mali telah memerangi pemberontakan yang terkait dengan al-Qaeda dan ISIS sejak 2012, ketika kerusuhan dimulai di wilayah utara negara.
Kekerasan yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan tentara itu telah menyebar ke negara tetangga Niger dan Burkina Faso.