Muzayrib – Sekelompok pria bersenjata yang diduga kuat kelompok teroris menculik dan membunuh sembilan polisi di Suriah selatan, tepatnya di sebuah gedung pemerintah di kota Muzayrib, provinsi Daara. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan.
Mengutip Kementerian Damai Negeri Suriah, kantor berita SANA melaporkan bahwa kesembilan polisi itu tewas dibunuh “sebuah grup teroris” saat mereka sedang bertugas.
“Para penyerang yang tak dikenal menyerbu sebuah gedung pemerintah, menculik sembilan personel keamanan, untuk kemudian menembaki mereka semua,” kata kepala grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), Rami Abdel Rahman, disiarkan dari Al Jazeera, Senin, (4/5) lalu.
Provinsi Daara, direbut kembali pasukan Suriah dari pemberontak di tahun 2018, merupakan lokasi yang sering dijadikan target serangan. Biasanya serangan ditujukan kepada para loyalis pemerintah atau warga sipil.
Namun dalam serangan terbaru, SOHR menilai ada sesuatu yang berbeda. “Biasanya serangan terhadap pasukan rezim dilakukan di pos pemeriksaan atau kendaraan patroli, bukan gedung pemerintah,” ujar Abdel Rahman.
Daara dianggap sebagai tempat dimulainya pemberontakan berkepanjangan di Suriah sejak 2011. Sejak Daara direbut kembali pada 2018, sejumlah institusi pemerintah mulai beroperasi kembali.
Menurut SOHR, meski kegiatan pemerintahan di Daara mulai menggeliat kembali, Suriah belum mengerahkan personel militer secara menyeluruh di provinsi tersebut. Hal ini menjadikan sektor keamanan di Daara masih relatif rawan.
Banyak pemberontak yang memilih tinggal di Daara ketimbang dievakuasi di bawah perjanjian Rusia. Kelompok militan Islamic State (ISIS) juga beberapa mengklaim serangan di Daara. Juli lalu, ISIS mengaku telah membunuh enam prajurit di pos pemeriksaan di Daara.