Merdeka.com – Gerakan ekstremis ISIS kembali berulah. Kali ini mereka menarik perhatian publik dunia dengan memenggal kepala arkeolog senior bernama Khaled Asaad (82).
Khaled sebelumnya telah ditangkap dan diinterogasi selama sebulan hingga akhirnya tewas di tangan ISIS. Setelah dipenggal, jasad Assad digantung di situs sejarah Palmyra yang lokasinya berada pusat Suriah.
ISIS memang telah mendeklarasikan akan meluluhlantakkan situs-situs sejarah dunia, karena dianggap berhala yang bertentangan dengan ajaran mereka.
Dari informasi yang dikumpulkan Channel News melalui Reuters, Assad telah mengabdikan hidupnya selama 50 tahun lebih untuk meneliti sejarah yang berkaitan dengan jalur sutera, termasuk peninggalan bangsa Romania, Palmyra.
“Coba bayangkan ahli seperti dia yang memberikan sumbangsih kepada sejarah harus dipenggal…dan mayatnya digantung di Palmyra,” jelas Kepala Peninggalan Sejarah Suriah Maamon Abdulkarim, Rabu (19/8).
Arkeolog ini juga dikenal telah melahirkan banyak jurnal dan karya. Dia juga bekerja dalam kurun waktu terakhir bersama Amerika, Prancis, Jerman, Swiss dalam misi arkeologi untuk mengekskavasi dam meneliti situs Palmyra yang telah berumur lebih dari 2000 tahun.
sumber: merdeka.com