Kairo – Kejaksaan Mesir melimpahkan 555 tersangka teror untuk diproses ke pengadilan militer atas tuduhan terlibat jaringan Islamic State (ISIS) dengan membentuk kelompol lokal.
Para tersangka diketahui sudah membuat lusinan kelompok kecil militan pemberontak. Dalam pergerakannya para tersangka juga terlibat dalam 63 serangan teror terhadap tentara dan polisi di bagian utara bergolak Semenanjung Sinai. Demikian diwartakan middleeastaffairs.net, Senin (7/5).
Dijelaskan, selama bertahun-tahun Mesir sudah berusaha keras memerangi kelompok militan Islam. Namun begitu, semakin lama kelompok tersebut malah semakin kuat paska penggulingan Mohammed Morsi sebagai presiden oleh militer Mesir pada 2013 lalu. Kelompok militan Islam justru bersatu untuk melakukan aksi serangan teror mematikan di Mesir.
Pada Februari lalu, pihak berwenang Mesir menggelar operasi keamanan berskala luas di Sinai, Delta Nil, dan Gurun Barat dengan target memberantas kelompok dan organisasi teroris Islam dan kriminal.
Pasukan keamanan Mesir sendiri sudah bertahun-tahun berjuang melawan pemberontak ISIS di Sinai Utara. Ratusan tentara dan polisi sudah terbunuh dalam perang tersebut. Sementara kelompok militan ISIS dalam setahun terakhir terus berusaha memperluas target mereka dengan melibatkan warga sipil.