Kejahatan Siber Sebagai Dampak Digitalisasi Jadi Persoalan Kompleks

Kejahatan Siber Sebagai Dampak Digitalisasi Jadi Persoalan Kompleks

Jakarta – Kejahatan siber sebagai dampak dari digitalisasi menimbulkan persoalan yang sangat kompleks. Hal itu dikatakan Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Taufiq R Abdullah dalam diskusi ‘Indonesia Berlayar di Era Digitalisasi’ di ruang rapat fraksi PKB, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

“Bagaimana hacker menyerang sistem ya mencuri data, mencuri uang segala macam itu juga memang sudah berjalan cukup lama tapi sekarang semakin canggih,” kata Taufiq.

Selain itu, dia juga mengungkapkan maraknya penyebaran perjudian yang merambah mulai dari anak kecil hingga dewasa.

“Saya tidak tahu apakah ada data dari polisi perjudian itu sudah merambah tingkat mana, tingkat dari sisi teritori desa, kota lalu dari sisi usia dewasa, anak muda, anak kecil,” ujar Taufiq.

Selanjutnya, Taufiq juga menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga setiap hari memblokir situs-situs pornografi.

“Jadi persoalannya bahwa ketika suatu situs apa akun itu diblokir, 2 menit kemudian akan muncul akun baru yang tampilannya berbeda sama sekali, karena begitu gampangnya orang sekarang gitu ya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan persoalan lain adalah peredaran narkoba yang liar biasa, sementara anggaran untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) terbatas.

“Ya mohon maaf anggaran Bakamla itu untuk pengawasan, itu hanya cukup untuk mungkin 2-3 bulan,” ucap Taufiq.

Taufiq menambahkan penyebaran terorisme juga kini sangat masih melalui media sosial (medsos).

“Terorisme itu juga menggunakan teknologi digital sebagai penyebaran