Teheran – Serangan Amerika Serikat terhadap salah satu basis militan syiah di Irak yang didukung Teheran, Kataib Hizbullah (KH), dikecam Iran. Berdasarkan laporan, serangan udara itu menewaskan 19 milisi.
Serangan tersebut dianggap Teheran menunjukkan dukungan Washington terhadap terorisme seperti kelompok teroris Islamic State (ISIS). Pasalnya, pasukan KH merupakan salah satu kelompok bersenjata yang membantu mendepak ISIS dari Irak.
“Serangan-serangan ini sekali lagi membuktikan klaim palsu Amerika dalam memerangi ISIS karena AS telah menargetkan posisi pasukan yang selama bertahun-tahun membantu memberangus ISIS,” sebut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi di Teheran pada Senin, (30/12).
“Dengan serangan-serangan itu pula Amerika menunjukkan dukungan tegas terhadap terorisme,” tambahnya lagi.
Lebih lanjut Mousavi mengatakan, kehadiran pasukan asing terutama AS di Irak merupakan salah satu penyebab tidak aman dan ketegangan di kawasan.
“Amerika harus mengakhiri pendudukannya,” tegas Mousavi seperti dilansir dari AFP.
Diketahui, serangan AS itu berlangsung pada Minggu (29/12) lalu sekitar pukul 11.00 waktu lokal. AS membombardir basis menggunakan jet tempur F-15 Strike Eagle.
Serangan tersebut diduga menyasar sejumlah bangunan yang diduga menjadi gudang senjata milisi KH.
Dibeberkan Juru Bicara Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) Jonathan Hoffman, serangan itu dilakukan tepat sasaran dan diyakini akan melemahkan kekuatan milisi KH.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper, dilaporkan terlebih dulu meminta restu Presiden Donald Trump sebelum meluncurkan serangan tersebut.