Kecam Penembakan di Pantai Bondi, PM Albanese: Serangan Teroris Bermotif Anti-Semitisme

Sydney — Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengecam keras penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu, dan menyebutnya sebagai serangan teroris bermotif anti-Semitisme. Jumlah korban tewas dalam insiden tersebut bertambah menjadi 16 orang, sementara sedikitnya 40 orang lainnya mengalami luka-luka.

Penembakan dilakukan oleh dua pria bersenjata yang menargetkan kegiatan perayaan “Hanukkah By the Sea”. Satu pelaku tewas dalam baku tembak dengan polisi, sementara satu pelaku lainnya berhasil ditangkap dalam kondisi kritis.

Kepolisian Australia menyatakan insiden tersebut ditangani sebagai aksi terorisme. Aparat juga menemukan sejumlah perangkat mencurigakan yang diduga bahan peledak rakitan di dalam sebuah mobil yang berkaitan dengan para pelaku, yang diparkir tidak jauh dari lokasi kejadian.

Albanese menegaskan pemerintah akan bersikap tegas terhadap segala bentuk kebencian, kekerasan, dan terorisme.

“Ini adalah serangan yang secara sengaja menargetkan warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah—hari yang seharusnya dipenuhi sukacita dan perayaan iman. Ini adalah tindakan anti-Semitisme yang keji dan bentuk terorisme yang menyerang jantung bangsa kita,” ujar Albanese.

Di tengah serangan, seorang warga sipil dilaporkan berusaha menghentikan pelaku dengan merebut senjatanya, sebagaimana terlihat dalam video yang beredar di media sosial. Namun, pelaku tersebut mundur ke arah rekannya dan diduga mendapatkan senjata cadangan. Warga yang berupaya melumpuhkan penyerang itu tertembak setidaknya dua kali saat mencoba menyelamatkan diri.

Media lokal mengidentifikasi warga tersebut sebagai pemilik toko buah berusia 43 tahun dan anggota komunitas Muslim setempat. Ia kini menjalani perawatan di rumah sakit dengan luka yang tidak mengancam jiwa.

Serangan ini juga menewaskan Eli Schlanger, asisten rabi Chabad Bondi sekaligus salah satu penyelenggara acara Hanukkah. Schlanger dikenal aktif mendukung Israel dan kerap melakukan perjalanan ke wilayah tersebut di tengah konflik Gaza. Sejumlah utusan Chabad lainnya dilaporkan turut mengalami luka-luka, sebagaimana dikonfirmasi juru bicara Chabad Israel.