Pekalongan – Presiden RI Joko Widodo secara resmi membuka Muktamar Jam’iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mutabaroh An Nadliyah XII (JATMAN) di Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (15/1/18). Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi mengingatkan kepada seluruh Jam’iyyah bahwa keberagaman merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga dan diperkuat bersama.
Presiden menceritakan dalam setiap lawatanya keluar negeri dan bertemu dengan pemimpin negara selalu menceritakan keberagaman Indonesia dimana 714 suku beragama dan 1.100 bahasa lokal yang berbeda-beda.
“Selalu saya ceritakan di mana-mana, seperti saat bertemu dengan Baginda Raja Salman (Raja Arab Saudi, red.) bahwa Indonesia memiliki 714 suku, memiliki lebih 1.100 bahasa daerah dan beliau sangat kaget sekali karena tidak menyangka begitu banyaknya (keberagaman),” ujarnya.
Mendapat penuturan seperti itu, Raja Salman sangat antusias dan ingin dipertemukan dengan tokoh-tokoh agama di Indonesia. Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, juga kaget sekali terhadap keberagaman Indonesia.
“Ia pun berpesan pada saya dengan berkata, ‘Jokowi hati-hati dengan agama yang berbeda-beda, sangat sulit untuk menjaganya,’” kata Jokowi. “Akan tetapi, saya sampaikan bahwa sudah 72 tahun Indonesia dalam persatuan dan kesatuan hingga terjaga sampai sekarang ini.”
Dalam kesempatan yang sama Presiden Jokowi berpesan pada para Kiai, Habaib dan seluruh jam’iyyah thoriqoh agar tetap menjaga ukhuwah Islamiyyah dan Watoniyah.
“Persatuan dan kesatuan kita harus tetap dijaga dengan kuncinya Pancasila, sebagai Ideologi negara, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan UUD 1945 harus dijadikan pedoman bernegara di Indonesia,” katanya. Usai membuka Muktamar Jatman XII dan Penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta Program Keluarga Harapan (PKH), Presiden Jokowi bertolak ke kabupaten Tegal.