Banjarmasin – Provokasi mudah menyebar seolah menjadi sebuah aspirasi. Ada yang merasa terdzalimi hanya untuk menggaet emosi. Ada pula yang benar-benar terdzalimi tetapi justru dihakimi. Tapi yang terpenting jangan sampai narasi provokasi itu sampai memecah belah dan merusak persatuan bangsa.
Untuk itulah keberadaan Duta Damai Dunia Maya di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dirasa sangat penting untuk dapat membantu mengedukasi masyarakat di dunia maya agar tidak mudah terprovokasi yang dapat memecah belah persatuan bangsa dan agar terhidar dari penyebaran paham radikal terorisme
Hal tersebut dikatakan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalsel, Drs. Aliansyah Mahadi, M.A.P, saat menjadi narasumber mengenai Pencegahan Paham Terorisme dengan Kearifan Lokal di acara pembukaan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Kalsel yang berlangsung di Hotel Aston Banua, Banjarmasin, Selasa (20/6/2023) siang.
“Tentunya keberadaan Duta Damai di Kalsel ini adalah sesuatu yang luar biasa. Bagi kami selaku pengurus FKPT di Kalsel dengan adanya regenerasi Duta damai tentunya ini sesuatu hal sebuah keharusan dalam mereduksi narasi-narasi negatrif. Karena kita disini kan merekrut anak-anak muda yang pintar IT, pintar menulis dan sebagainya. Karena kita satu wadah di BNPT sangat membantu sekali dalam upaya pencegahan yang ada di daerah,” ujar Aliansyah Mahadi.
Dijelaskan pria yang akrab disapa Didit ini, dari hasil Survey yang dilakukan BNPT RI dan FKPT Kalsel tentang daya tangkal masyarakat paling signifikan secara Nasional adalah kearifan lokal dan kesejahteraan. Dimana Indeks Potensi Radikalisme di Kalsel tahun 2020 sendiri mencapai 10,4 atau kategori waspada menuju aman. Lalu Indeks Potensi Radikalisme di tahun 2022 menurun menjadi 10.2.
“Potensi radikalisme dilihat dari tiga dimensi yaitu dimensi pemahaman sebanyak 6,1%, dimensi sikap sebanyak 23,7% dan dimensi tindakan sebanyak 1,3%. Artinya masyarakat yang tidak paham atau sekedar ikut saja cukup tinggi,” ujarnya.
Sedangkan Indeks potensi radikalisme di Kalimantan Selatan sendiri menurutnya cenderung lebih tinggi dikalangan rural dan perempuan. Indeks potensi radikalisme juga cenderung pada kalangan gen Z, dan mereka yang aktif di internet dan sosial media.
“Indeks potensi radikalisme cenderung lebih tinggi pada mereka yang terliterasi dan pada mereka yang eksklusif,” katanya..
Selain itu menurut Didit, pemahaman agama yang benar dan moderat, kearifan lokal, ternyata juga berpotensi menangkal paham radikal. “Beberapa media kearifan lokal yang dapat membina kerukunan dan menangkal Radikalisme adalah madihin, balamut, papadah dan pribahasa,” ujanrya.
Untuk itu kepada para peserta pelatihan Duta Damai Dunia Maya ini agar untuk terus membumikan nilai-nilai Pancasila, membudayakan kearifan lokal (gawi sabumi), membangun ketahanan keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
“Kewaspadaan semua pihak, terutama aparat pemerintah harus tetap berjalan, perlunya menyampaikan narasi-narasi yang mencerahkan lewat berbagai lisan tulisan, khususnya media internet. Selain itu juga memperkuat moderasi beragama, memperkuat 4 pilar kebangsaan kepada para pemuda, anak-anak generasi y dan z,” ujarnya.
Oleh karena itu dirinya meminta kepada para generasi muda ini untuk selalu waspada terhadap ancaman radikal terorisme di dunia maya yang disebarkan melalui konten konten negatif.
“Artinya rekan-rekan Duta damai ini harus benar-benar bisa memfilter. Kemudian mereka harus bisa mengkonter terhadap hal-hal melalui konten-konten yang positif,” ujar pria yang juga Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa (IKASBA) Kalsel.
Oleh karena itu dirinya berharap banyak kepada Duta Damai Kalsel ini untuk terus menebarkan hal-hal positif sebagai upaya untuk menjaga persatuan di Indonesia pada umumnya dan terutama Kalsel pada khususnya
“Artinya kita berharap kepada mereka sebagai anak-anak muda yang merupakan garda terdepan untuk menjadi agen perdamaian melalui konten-konten yang positif. Jadi ini harapan kita kepada mereka,” ucapnya
Dirinya juga mengakui kalau sinergi antara FKPT dengan Duta Damai sendiri selama ini juga sudah cukup bagus dalam bersinergi. Bahkan komunikasi dengan Pemerintah Daerah seperti Kesbangpol juga sudah bagus.
“Kita juga di sini setiap kegiatan FKPT juga selalu melibatkan dari rekan-rekan Duta Damai. Mereka juga selalu men-share kegiatan-kegiatan.Artinya kita memang kalau di Kalsel ini sudah sangat luar biasa. Kita juga minta kepada BNPT untuk bisa terus men-support Duta Damai ini untuk menguatkan gerakan mereka di daerah,” katanya mengakhiri.
Seperti diketahui, Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Kalsel ini diikuti sebanyak 50 peserta dimana 35 diantarnaya adalah anggota Duta Damai baru yang mengikuti pelatihan dengan memiliki keahlian di bidang IT, Blogger, dan Desain Komunikasi Visual. Sedangkan 15 orang adalah Duta Damai Dunia Maya Kalsel 2017 dan 2020.
Selama dua hari kedepan mereka akan digembleng oleh tim mentor dari PMD BNPT dengan dibekali pengetahuan terkait narasi-narasi perdamaian, sehingga nantinya mereka bisa menghasilkan produk-produk yang bisa mereka sebarkan melalui dunia maya.
.
Nantinya ke-35 Duta Damai yang baru ini akan bergabung dengan duta damai dunia maya Kalsel yang sudah ada sebelumnya untuk berperan aktif menyebarkan perdamaian sebagai upaya pencegahan paham radikal terorisme di kalangan generasi muda mealui dunia maya dan juga dunia nyata.
Seperti diektahui, acara Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regionla Kalimantan Selatan melalui Asistensi bidang Penulisan, DKV dan IT dalam Pencegahan Radikal Terorisme ini dibuka langsung oleh Kepala Seksi (Kasi) Media Literasi, Rizky Adianhar, S. Sos, mewakili Direktur Pencegahan, Prof. Dr. Irfan Idris, MA, yang berhalangan hadir.