Kaum Perempuan Merupakan SDM yang Harus Dikembangkan Potensinya

Ambon – Paham radikal dan terorisme masih terus berkembang di negara kita dan menjadi momok yang menakutkan. Karena tidak ada satupun dari kita yang terbebas dari ancaman paham radikal terorisme tersebut, karena kelompok yang mengajarkan paham kekerasan ini melakukan propaganda dengan berbagai cara.

Tidak hanya generasi muda saja yang mudah terpengaruh propaganda paham radikal terorisme. Bahkan kalangan generasi tua pun tidak tekecuali kaum perempuan pun juga sudah ada yang terpapar paham radikal terorisme

Untuk itu masih dalam momentuh Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-72 yang jatuh pada 17 Agustus 2017, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Maluku mengajak kaum wanita yang ada di Jawa Timur untuk mengikuti acara “Rembuk Kebangsaan”.

Acara yang mengambil tema “Perempuan Pelopor Perdamaian” ini digelar di Hotel Biz, Ambon, pada Kamis (24/8/2017) ini dihadiri 50 kaum perempuan baik dari kalangan pendidik, ormas, tokoh perempuan Maluku dan sebagainya.

“Pelibatan kaum perempuan dalam pencegahan paham radikal terorisme sangat diperlukan karena kaum perempuan merupakan sumber daya manusia yang juga harus dikembangkan potensinya untuk mendukung program kebangsaan berkelanjutan,” Ketua FKPT Maluku, Drs. H. Abd. Rahim Uluputty, M.HI dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut.

Dirinya mengatakan, pelibatan kaum perempuan di acara tersebut bertujuan untuk memberikan bekal kepada perempuan tentang hubungan antara kecintaan kepada bangsa dengan perempuan sebagai pelopor perdamaian dalam pencegahan paham radikal terorisme

“Karena upaya untuk merongrong negeri ini dari berbagai aspek saat ini semakin kuat, sehingga mesti diantisipaasi. Dan peran perempuan saya nilai cukup penting. Ini demi persatuan bangsa.3. NKRI adalah harga mati, dan Indonesia tetap selamanya,” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa tangung jawab sebagai anak bangsa di provinsi Maluku ini sejatinya juga mesti dilihat sebagai suatu kekuatan besar dalam mempertahankan bangsa dan Negara ini.

“Kendati kehadiran BNPT dan FKPT ini masih seumur jangung, namun tangung jawabnya cukup berat, dan harus mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dan peran serta kaum perempuan untuk penanggulangan terorisme dan deradikalisasi juga sangat diperlukan,” ujarnya.

Dirinya memberikan contoh seperti Badan Narkotika Nasional (BNN) yang juga memiliki tangung jawab yang hampir sama untuk pencegahan penggunaan dan penyebaran Narkotika dengan berbagai cara yang selalu masuk ke Indonesia.

“Dimana narkotika dapat merusak generasi muda kita, termasuk juga penyebaran paham radikal dan terorisme terhadap anak muda kita kalau tidak dicegah bisa berbahaya. Jadi upaya untuk merusak anak bangsa ini dari luar cukup kuat, sehingga peran kaum perempuan ini cukup penting,” tuturnya.

Untuk itu dirinya berharap dengan adanya kegiatan ini merupakan momentum yang tepat untuk merekatkan kebersamaan dan solidaritas kaum perempuan dalam melawan berbagai bentuk ancaman kekerasan yang dapat menggangu kedamaian masyarakat dan kedaulatan negara.

“Melalui momentum yang baik ini, kami mengajak para peserta dan yang semua hadir pada kegiatan ini, untuk senantiasa meningkatkan ketahanan diri dari pengaruh paham radikal terorisme seraya membangun deteksi dini melalui kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” ujarnya mengakhiri.