Kairo – Kepala Kantor Kontra Terorisme PBB Vladimir Voronkov mengungkapkan, terorisme tetap menjadi ancaman perdamaian, keamananan dan pembangunan internasional, meski kelompok militan ISIS telah hancur. Menurutnya, ISIS tetap menjadi ancaman meski keberadaan ISIS di Suriah, Irak, dan Marawi telah kalah.
“Sejumlah resolusi penting telah diadopsi oleh Dewan Keamanan selama dua tahun ini untuk meningkatkan tanggapan terhadap kontra-terorisme di negara-negara anggota,” kata Voronkov pada acara Diplomatic Club di Kairo akhir pekan kemarin dikutip Ahram Online via republika.co.id.
Resolusi 2354 pada 2017, yang diperjuangkan oleh Mesir dan didukung 60 negara anggota PBB, bertujuan untuk melawan ideologi dan narasi teroris.
Voronkov menuturkan, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan mengeluarkan laporan penilaian terhadap kinerja PBB dalam upaya melawan terorisme. Juga, negara-negara anggota akan meninjau laporan pelaksanaan strategi kontra-terorisme global PBB pada April mendatang. Strategi global ini ditinjau setiap dua tahun untuk memastikannya sesuai dengan kebutuhan negara anggota.
Voronkov mengungkapkan, PBB juga akan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) lembaga kontra-terorisme negara-negara anggota pada 28-29 Juni mendatang. Tujuan KTT ini adalah untuk meningkatkan kerja sama, bertukar informasi, dan mengembangkan cara baru dan inovatif dalam menangani terorisme.
Kantor Kontra-Terorisme PBB dibentuk pada Juni 2017 untuk memberikan panduan mengenai pelaksanaan mandat kontra-terorisme Majelis Umum PBB. Selain itu, lembaga ini juga bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan koherensi, serta memperkuat penyerahan bantuan pembangunan kapasitas kontra-terorisme PBB ke negara-negara anggota.