Jakarta – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siroj menyatakan bahwa situs radikalisme dan terorisme lebih berbahaya dibandingkan situs pornografi. “Situs porno lebih ringan dibanding situs radikalisme dan terorisme,” tegasnya.
Hal itu dikatakan Said Agil Siroj usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia. MoU itui ditandatangani kedua belah pihak di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, kemarin.
Dikatakan, saat orang melihat situs porno, mereka sadar bahwa mereka melakukan hal yang salah. Hal tersebut berbeda jika orang melihat situs radikalisme dan terorisme. “Saya membandingkan ini bukan berarti membenarkan orang untuk situs porno. Ini hanya perumpamaan,” jelasnya.
“Pidato teroris lebih bahaya daripada porno, kalau gambar porno yang jelas, ada rasa salah, tapi kalau melihat dan mendengarkan pidato teroris, keluar dari rumah langsung membunuh, dosanya dianggap dimaafkan langsung masuk surga,” kata Said Agil Siroj.
Dengan bercanda dia mengatakan, orang yang terhasut oleh pidato kelompok radikal dan teroris itu banyak dosa. Daripada bertaubat di masjid, orang yang terhasut terorisme menganggap lebih baik ikut kelompok radikal dan meledakkan bom bunuh diri.
“Itu yang melakukan pasti orang yang banyak dosanya itu biar cepet diampuni dosanya, daripada istigfar di masjid lama, udah ngebom diri aja deh dosanya ambrol,” katanya.
Menurutnya, Indonesia merupakan sasaran empuk bagi kaum radikal. Kaum radikal memberi opsi agar dapat melakukan jihad lebih dekat, yaitu dengan meledakkan bom di negara masing-masing.
“ISIS sudah digempur Amerika, paling enak larinya ke Indonesia. Kalau mau jihad, nggak usah ke Suriah, ke Irak, di negaramu masing-masing ini masih banyak bom-bom, tinggal tunggu saatnya meledak,” pungkasnya.