Jakarta- Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Mulyono mengatakan penanggulangan terorisme butuh indakan komprehensif. Upaya tersebut harus menyentuh akar permasalahan utama, tanpa memberikan label pada satu kelompok, seperti agama, negara, atau ras.
Bukan hanya itu, dia mengaku, perlu mengantisipasi potensi ancaman yang ada. Hal tersebut dilakukan dengan melakukan kegiatan patroli maritim dan patroli udara bersama serta berbagi informasi militer antarnegara.
“Karakteristik trans nasional dari terorisme memiliki jaringan internasional. Untuk menghadapinya membutuhkan pemanfaatan Asean sebagai forum utama penting dalam kerja sama penanganan terorisme. Ini semakin penting, dengan beralihnya pola gerakan terorisme dari yang semula terpusat di Timur Tengah, menjadi tersebar ke berbagai belahan dunia,” kata Mulyono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/10/2018).
Mulyono menyadari kompleksitas permasalahan serta pentingnya strategi yang komprehensif dalam menangani teroris. “Makanya pemerintah berupaya menanganinya dalam ruang lingkup regional dan global,” ucapnya.
Lalu, kata dia, solusi smart approach yang bersifat multiaspek dan berjangka panjang sangat efektif dalam menghadapi perkembangan organisasi ekstremis di kawasan Indo-Pasifik.
“Karena itu banyak permasalahan kesenjangan yang digunakan sebagai ruang hidup organisasi ekstremis itu,” jelas dia.