Bogor – Maraknya penyebaran paham kekerasan radikal dan terorisme di dunia maya membuat resah masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang dianggap memiliki tanggung jawab untuk meredam hal itu dipandang tidak berdaya menghadapi gempuran narasi kekerasan yang bertebaran di media, khususnya dunia maya. Menanggapi hal ini, Kepala Biro Umum BNPT, Drs Anwar Sanusi MT, MM., menegaskan bahwa BNPT telah menebar kontra narasi di berbagai media, bukan hanya dunia maya, tetapi juga media cetak dan elektronik.
“BNPT punya 4 website resmi, jalandamai.org (edukasi), damailahindonesiaku.com (informasi), damai.id (komunitas) dan bnpt.go.id,” jelasnya di sela-sela menerima kunjungan dari sejumlah siswa Pusat Pendidikan Hukum TNI AD beserta staf pengajar kemarin, Senin (10/05/16). Dikatakan oleh Karoum, penyebaran paham kekerasan di media telah lama menjadi concern BNPT, utamanya dalam pencegahan. “Karena dari paham kekerasan inilah orang menganggap bahwa agama benar-benar menyuruh melakukan kekerasan,” ungkapnya.
Disinggung tentang anggapan sebagaian masyarakat yang menyebut BNPT masih kalah dalam perang opini di media, pria berkacamata ini menegaskan bahwa BNPT telah membanjiri media dengan konten-konten positif. “Siapa bilang kita (BNPT) kalah perang opini? Kita punya Pusat Media Damai yang non-stop memberikan opini dan pemberitaan yang berimbang dan faktual. Kita juga punya bidang media di tiap-tiap FKPT (Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme) yang ada di 32 provinsi,” terangnya.
“Kita juga sudah menjalin kerjasama dengan berbagai awak media, termasuk pemred dan redaktur, untuk bersama-sama melakukan pencegahan radikalisme dan terorisme, salah satunya dengan concern memberikan pemberitaan yang benar,” lanjutnya.
BNPT sendiri memang telah menetapkan media sebagai salah satu lahan untuk penanggulangan terorisme, utamanya bidang pencegahan. Hal ini ditunjukkan sejak tahu lalu di mana BNPT melaksanakan program nasional bertajuk “Tahun Damai Dunia Maya”.