Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya penanaman nilai-nilai karakter kebangsaan pada generasi muda. Ma’ruf menilai, karakter kebangsaan ini merupakan fondasi dasar untuk mencegah masuknya paham radikalisme.
“Karakter kebangsaan menjadi fondasi primer, sekaligus filter penting untuk mencegah radikalisme serta paham-paham lain yang tidak sejalan dengan Pancasila,” ujar Ma’ruf saat memberi sambutan secara daring Wisuda Sarjana Angkatan XXVI STAI Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta, Minggu (22/1).
Ma’ruf mengatakan, terlebih pada saat ini, arus informasi dan budaya asing dapat menginfiltrasi dengan cepat. Karena itu, dia menilai penguatan nilai-nilai karakter kebangsaan menjadi keharusan.
Namun, Ma’ruf mengakui, pembentukan karakter, utamanya karakter kebangsaan memerlukan proses dan waktu yang tidak sebentar, sehingga harus dilatih dan dikembangkan secara berkesinambungan.
“Salah satunya melalui pendidikan keagamaan, yang pendekatannya meliputi aspek pengetahuan, akhlak, juga akidah. Utamanya juga mencakup ajaran untuk bertoleransi, menghargai keragaman, dan menjunjung persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini menyampaikan, karakter Indonesia yang demokratis tidak lepas dari sumbangsih perguruan tinggi Islam. Sebagai contoh, telah banyak tokoh Muslim lahir dari perguruan tinggi Islam, yang ramah, toleran, berbudaya, dan damai di kancah internasional.
Karena itu, Ma’ruf berharap agar STAI Shalahuddin Al-Ayyubi dapat meneruskan sumbangsih ini melalui peserta didiknya, yang akan membawa Islam dan Indonesia yang baik di dunia global pada masa depan.
“Sebagai salah perguruan tinggi Islam di Indonesia, STAI Shalahuddin Al-Ayyubi, saya harapkan mampu mencetak tokoh-tokoh nasional Muslim yang mengisi pembangunan, membawa perubahan menuju kemajuan, serta senantiasa mengharumkan nama baik bangsa di mata dunia,” ujarnya.