Jakarta – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Tito Karnavian, menawarkan pelatihan mulai dari penyidikan kasus terorisme dan pelatihan hak asasi manusia (HAM) kepada Myanmar. Tawaran itu terkait dengan kondisi di Myamar saat ini, guna menghadapi gejolak di Rakhine.
Tawaran pelatihan untuk menangani kasus terorisme dan HAM itu disampaikan Kapolri setelah bertemu dengan Kepala Divisi Kejahatan Antar Negara Myanmar, Brigjen Aum Htay Myint, yang mewakili Kepala Polisi Myanmar. Dia berhalangan hadir karena situasi di Myanmar yang tidak memungkinkan. Mengingat, negara tersebut tengah menghadapi masalah dengan Rohingya.
Jenderal Tito Karnavian bertemu Aum Htay Myint ketika menghadiri Konferensi Aseanapol ke-37 di Singapura. Acara itu dihadiri 10 negara anggota ASEAN, enam negara observer, serta sembilan negara dialogue partners, termasuk tiga organisasi internasional seperti Interpol, Europol dan International Commitee of the Red Cross (ICRC).
“Tanpa bermaksud mencampuri urusan dalam negeri Myanmar, Polri menawarkan kerjasama berupa pelatihan peningkatan kemampuan dengan memanfaatkan fasilitas pendidikan modern bertaraf internasional yang dimiliki Polri. Fasilitas yang ditawarkan adalah seperti Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) di Semarang,” kata Tito Karnavian dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Dikatakan, berbagai pelatihan ini dibutuhkan demi terjaganya hak asasi manusia di Myanmar, dan diharapkan para penegak hukum dan aparat negara Myanmar lainnya bisa bertindak lebih baik. “Tidak menggunakan kekerasan, dengan didukung teknologi tinggi dan metode penyelidikan, termasuk diantaranya adalah cara melakukan interogasi tanpa menggunakan kekerasan,” jelasnya.
Tito mengungkapkan, Indonesia pernah mengalami pengalaman yang hampir serupa dengan yang dialami Myanmar saat ini. Di antaranya, pemberontakan di Papua dan di Aceh. “Kami dengan senang hati ingin berbagi pengalaman, dan best practices, agar konflik di Myanmar dapat cepat selesai dan hak asasi manusia tetap dijunjung tinggi,” jelas Tito.
Dalam Konferensi Aseanapol ke-37 di Singapura, Kapolri didampingi Duta Besar RI untuk Myanmar, Komjen Purn Ito Sumardi, dan beberapa pejabat utama Mabes Polri, diantaranya Irwasum Polri Komjen Dwi Prayitno, Kabareskrim Komjen Aridono Sukmanto, dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Saiful Maltha.