Jakarta – Berdasar penangkapan dua terduga teroris di Palembang oleh
Polda Sumatera Selatan (Sumsel) pada Kamis (16/3/2017), Kapolri
Jenderal Tito Karnavian meyakini Sumsel sudah menjadi gudang senjata
bagi jaringan teroris di Indonesia.
Menurut Kapolri, jajarannya telah memonitor perkembangan kasus yang
ditangani kepolisian di wilayah hukum Polda Sumsel. Dalam pengawasan
tersebut, ada dugaan Sumsel menjadi tempat gudang senjata bagi
teroris.
“Dugaan itu ada (gudang senjata teroris). Karena di Sumsel itu kan ada
daerah-daerah yang banyak memproduksi senjata api rakitan atau kecepek
secara home industry,” kata Tito kepada wartawan di Jakarta, Senin
(20/3/2017).
Menurutnya, maraknya rumah produksi senjata rakitan itu, dimanfaatkan
sebagai peluang bagi jaringan teroris untuk memasok amunisi. Saat ini,
Polda Sumsel dan Densus 88 telah berupaya memutus rantai pasokan
amunisi tersebut. Bahkan, pihaknya juga telah membekuk pemasok senjata
api rakitan.
Dikatakan, aktivitas memasok senpi rakitan dari Sumsel itu merupakan
gerakan baru di antara jaringan teroris. Meskipun diakuinya ada
pasokan yang sudah berhasil dikirim ke Jawa. Kapolri pun meminta
aparat kepolisian di Sumsel untuk waspada. Lantaran kasus terorisme
ialah kejahatan serius. Karena jangan lengah meskipun sudah ada
terduga teroris yang tertangkap.