Jakarta – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, jajaran kepolisian akan fokus untuk mengatisipasi ancaman teror pada perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, dia akan memanggil seluruh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) da pejabat utama Polri untuk membahas operasi pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018.
“Besok, Rabu (6/12/2017), saya mengumpulkan seluruh Kapolda dan pejabat utama dalam rangka mematangkan konsep operasi ini. Kepala Badan Intelijen nanti menyampaikan perkiraan keadaan, apa saja potensi ancaman. Kita punya konsep operasi sekaligus juga operasi arus mudik dan arus balik,” kata Tito kepada wartawan di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (5/12/2017).
Kapolri memperkirakan akan terjadi perpindahan masyarakat selama masa libur Natal dan pergantian tahun 2017-2018. Kondisi itu akan menjadi fokus Polri begitu pun dengan ancaman teror saat Natal. Diperkitrakan akan terjadi migrasi, mungkin tidak sebesar lebaran. Pertama yang diwaspadai adalah arus mudik dan arus balik dan kedua adalah kejahatan terorisme Natal, karena ada trauma di situ.
Selain itu, masalah pangan juga akan menjadi fokus Polri selama libur Natal dan Tahun baru. Polri membentuk satgas pangan untuk menjaga stabilitas harga. “Nanti ada satgas pangan, dipimpin pak Irjen Setyo Wasisto. Ini sudah mulai melakukan langkah koordinasi dalam menjaga stabilitas harga,” jelasnya.
Sementara itu, untuk keamanan secara keseluruhan, Kapolri juga menjelaskan bahwa Asisten Operasional sudah membuat rencana operasinya. Kemudian setiap Polda juga saya perintahkan untuk membuat rencana operasi yang benar-benar matang. Di samping itu, Korlantas Polri telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR terkait antisipasi arus mudik dan balik tersebut.