Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, pencegahan dalam mengantisipasi ancaman teror menjelang libur Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 terus dilakukan oleh pihak kepolisian. Setidaknya ada 5 orang terduga teroris yang ditangkap di Malaysia. Kelima orang terduga teroris yang ditangkap di Malaysia diduga terlibat dalam aksi teror yang berbeda.
“Ada lima orang terduga teroris yang ditangkap di Malaysia. Satu ditangkap di Semenanjung Malaya, saudara H yang terlibat bom panci Bandung. Empat lainnya ditangkap di serawak da ada kaitannya dengan keberangkatan mereka ke Filipina. Nanti kita akan deportasi dan dilakukan pemeriksaan,” kata Tito Karnavian di Kompleks Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/12/2017).
Dikatakan, jaringan teror yang ada sekarang terdiri dari dua macam, terstruktur dan ‘lone wolf’ alias bergerak sendiri dan belajar secara otodidak dari internet. Untuk menghadapinya, pihak kepolisian melakukan langkah preemtive strike (pencegahan). Hingga saat ini, belum ada rencana aksi serangan teror pada Natal dan tahun baru. “Ini tolong digarisbawahi. Belum adaancaman teror,” katanya.
Meskipun belum ada ancaman, mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu tetap melakukan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah aksi terorisme pada saat Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, dari kelima terduga teror yang ditangkap di Malaysia, ada seorang terduga teror atas nama Hanif yang telah dibawa ke Mako Brimob. Sedangkan empat lainnya masih dalam proses deportasi. “Yang Malaysia ada lima. Satu udah dibawa ke Mako Brimob, yang empat lainnya masih di Malaysia, masih diupayakan balik ke Indonesia,” jelasnya.