Semarang – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi menjadikan isu radikalisme, terorisme dan premanisme sebagai perhatian khusus bagi semua jajarannya di daerah itu.
“Tidak ada tempat bagi radikalisme, terorisme, dan premanisme di Jawa Tengah,” ujar Irjen Pol Ahmad Luthfi, sebagaimana dikutip antara, Rabu (30/12).
Ia menjelaskan kelompok intoleran menganggap musuh orang-orang yang dinilai beda pemahaman. “Intoleran ini, yang beda dianggap musuh. Naik jadi radikal kalau bisa mengganti dasar negara, naik jadi teroris kalau sudah menggunakan alat,” katanya.
Terhadap kelompok-kelompok intoleran ini, kata dia, sulit diidentifikasi jika belum ada perbuatan yang dilakukan. “Kalau belum ada perbuatannya bukan tindak pidana. Kalau sudah ada wujud perbuatan, sudah masuk pidana,” katanya.
Oleh karena itu, menurut Kapolda, Bhabinkamtibmas menjadi leading sectoruntuk melakukan upaya pembinaan. Ia juga telah mengingatkan para kapolres untuk tidak memberi tempat bagi kelompok intoleran hingga premanisme tersebut.