Palu – Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan, dua terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur ( MIT) pimpinan Ali Kalora di Kota Palu, tewas ditembak Satuan Tugas Tinombala.
Menurut Kapolda Sulteng, jajarannya sudah melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap kedua terduga teroris yaitu, Bojes dan Aziz.
“Ya benar, setelah dilakukan tindakan tegas terukur oleh tim Satgas, menyebabkan dua anggota kelompok Ali Kalora meninggal dunia,” kata Abdul Rakhman Baso dalam keterangannya, Rabu (18/11).
Abdul menjelaskan, baku tembak sempat terjadi ketika Satgas Tinombala hendak meringkus kedua DPO. Baku tembak terjadi di Desa Bolano Barat, Kecamatan Bolano Kabupaten Parigi Moutong.
Setelah berhasil dilumpuhkan, petugas segera mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain senjata revolver, bom molotov, amunisi, GPS dan beberapa peralatan lainnya.
Selain itu, polisi segera mengevakuasi jenazah DPO ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulteng.
Kabar tewasnya Bojes membuat sang ibu di Desa Bolana, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terkejut. Yuni tak mempercayai anaknya terlibat diduga jaringan terorisme.
Saat ditemui, Yuni mengaku, terakhir bertemu dengan anaknya tahun 2019, saat pesta pernikahan di kampungnya.
“Lama sudah saya tidak kabarnya. Saya dengar dia jualan es teler di Palu. Kemudian kerja di bengkel,” katanya , Rabu (18/11/2020).
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto mengatakan, Selain soal Bojes dan Azis, jumlah DPO terduga teroris MIT ada 13 orang.
Namun demikian, Didik mengaku belum mendapat informasi lain. Dia juga belum bisa menjelaskan, berapa lama dua orang ini terlibat dalam MIT dan perannya dalam organisasi teror tersebut.