Jakarta – Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Syafril Nursal mengatakan Operasi Tinombala yang diperpanjang fokus mengejar kelompok Ali Kalora Cs di pegunungan Poso.
“Jumlahnya tinggal 10 orang. Senjatanya tinggal beberapa. Tapi mereka tetap berbahaya,” kata Syafril Nursal pada Beritasatu.com di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Selasa, (7/1).
10 orang itu adalah Ali Ahmad alias Ali Kalora selaku pimpinan kelompok, Qatar alias Farel alias Anas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Abu Alim alias Ambo, dan Nae alias Galuh alias Mukhlas Selanjutnya Moh. Faisal alias Namnung, Rajif Gandi Sabban alias Rajes, Alvin alias Adam alias Mus’ab, Jaka Ramadhan alias Ikrima, serta Khoirul alias Irul.
Sebelumnya masa operasi Tinombala diperpanjang mulai 1 Januari hingga enam bulan ke depan. Operasi ini digelar pertamak ali pada 10 Januari 2016.
Pada tanggal 18 Juli 2016, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah tewas ditembak oleh Satgas Tinombala. Kini MIT dipimpin Ali Kalora dan masih menjadi ancaman. Salah satunya saat mereka berulah menyerang anggota Brimob Polda Sulteng Bharaka Muhamad Saepul Muhdori pada Desember 2019.