Jakarta – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror. Koordinasi tersebut untuk mengantisipasi adanya tindak pidana terorisme saat momen Operasi Ketupat 2023.
Kapolda Sulsel, Inspektur Jenderal Setyo Boedi Moempoeni Harso mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pola-pola pengamanan saat momen arus mudik dan balik Idulfitri 1444 H. Setyo menyebut setidaknya 4.816 personel gabungan dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2023.
“Pelibatan personel dalam operasi ini yakni 4.816 orang. Rinciannya, personel Polri 2.643, TNI 315, Instansi terkait 1.158,” ujarnya usai apel siaga Operasi Ketupat 2023 di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (17/4).
Selain menyiapkan personel, kata Setyo, pihaknya juga membuat 104 pos. Jumlah tersebut di antaranya 63 pos pengamanan, 32 pos pelayanan, dan sembilan pos terpadu.
“Ini semua sudah tergelar untuk mengamankan arus lalu lintas saat mudik lebaran,” tegasnya.
Saat Operasi Ketupat 2023, Mantan Wakil Komandan Brimob Polri ini menaruh perhatian akan tindak pidana terorisme. Ia mengaku bekerja sama dengan BNPT dan Densus 88 Antiteror jika ada peningkatan ekskalasi teror terorisme.
“Kita kerja sama dengan BNPT dan Densus 88 apabila ada peningkatan atau gejolak di tingkat daerah. Semuanya siaga untuk mewujudkan keamanan selama masa Ramadan dan Lebaran,” tegasnya.
Selain itu, atensi pengamanan sejumlah objek vital juga dilakukan seperti di bandara dan pelabuhan. Selain itu pengamanan juga dilakukan pusat perbelanjaan, dan objek wisata.
“Kita siapkan personel di antaranya pelabuhan, bandara, mal dan objek wisata,” tuturnya.
Setyo menambahkan, untuk arus mudik tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik hingga 30 persen dibandingkan tahun 2022. Peningkatan tersebut, setelah tidak adanya pembatasan Covid-19.
“Kita prediksi ada peningkatan pemudik sampai 30 persen dibandingkan tahun lalu,” ucapnya.